KH Bukhori Yusuf, Lc., M.A. lahir pada tanggal 5 Maret 1965. Pria yang tertarik menekuni bidang agama ini telah menikah dengan seorang wanita bernama Rosita Komala Dewi. Dari pernikahannya dengan Rosita, ia telah dikaruniai 4 orang anak. Bukhori Yusuf dan keluarga kini tinggal di Jl. Joglo Baru/SMU 101 RT 11 RW 06 No. 51 Joglo Kembangan, Jakarta Barat.
Kehausan terhadap ilmu agama Islam membawa Bukhori Yusuf sampai pada salah satu sekolah tinggi ternama di Pakistan, Universitas Salafiyah, untuk menempuh program magister di lembaga pendidikan tersebut. Selain menjadi ulama, Bukhori Yusuf juga dikenal sebagai politikus Indonesia yang bernaung di bawah panji Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menjabat sebagai anggota DPR RI komisi III di bawah fraksi partai yang sama. Kedudukan politiknya saat ini tidak dapat dilepaskan dari jasa Pemilu 2010 lalu. Pada pencalonan anggota DPR di tahun itu, pria yang memperoleh gelar Magisternya dari sebuah universitas di Pakistan ini menjadi wakil dari daerah pemilihan Sumatera Selatan II. Berkat kegigihannya berkampanye, suara yang diperoleh ulama dan politikus kelahiran 1965 ini sanggup mencapai 40.484 suara.
Salah satu bukti kepedulian Bukhori Yusuf terhadap berbagai kondisi politik dan sosial di tanah air adalah perhatian khusus yang diberikannya terhadap sebuah kasus yang terjadi di Bojonggede, Depok, Jawa Barat. Kasus ini melibatkan seorang anak berusia 14 tahun yang diduga melakukan pembunuhan bermotif perampokan. Menyikapi hal tersebut, anggota komisi III DPR ini meminta aparat penegak hukum untuk menggunakan UU Sistem Peradilan Pidana Anak dalam memproses dan menangani kasus ini. Kepedulian politikus dari fraksi PKS terhadap kondisi hukum dan peradilan Indonesia juga terlihat saat menyikapi kasus korupsi pengadaan bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dengan meminta Abraham Samad, selaku ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk bergerak cepat dalam mengungkap kasus korupsi senilai Rp. 2,5 trilyun tersebut.
Di samping sebagai ulama dan anggota DPR, Bukhori Yusuf juga menjabat sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Usuluddin Dirasat Al-Hikmah, Jakarta.