Budi Supriyanto, SH, MH merupakan seorang aktivis politik asal Klaten yang telah menjabat sebagai salah satu anggota dari barisan wakil rakyat yang telah menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia di tahun 2009. Dia dilahirkan di kota Klaten, Jawa Tengah, Indonesia, pada tanggal 13 Juni 1959. Rumahnya terletak di Jl. Sriwijaya No. 30 Pekalongan, Kelurahan Podosugih, Kota Pekalongan. Nomor keanggotaan yang dia miliki adalah A-231. Budi Supriyanto telah menjalin ikatan resmi pernikahan dengan seorang wanita yang yang bernama Hj. Maryati, yang bergelar Magister Sains (M.Si). Dalam menjalani bahtera rumah tangganya, dia bersama dengan istrinya dikaruniai 2 orang anak.
Sebelum ia terpilih sebagai anggota DPR-RI di tahun 2009, Budi Supriyanto terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana di Universitas Indonesia Fakultas Hukum dan kemudian lulus pada tahun 1993 dengan bergelar Magister Hukum (MH).
Budi Supriyanto melaju dan menduduki kursi Wakil Rakyat DPR Republik Indonesia setelah memperoleh total suara sebanyak 33.736 di Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Tengah 10, yang meliputi beberapa kabupaten dan Kota (Karesidenan Pekalongan) di Provinsi Jawa Tengah, antara lain : Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pemalang.
Keanggotaan DPR yang ia dapatkan tersebut ketika Budi Supriyanto diusung oleh Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar). Budi Supriyanto dilantik sebagai anggota di Komisi IX DPR-RI yang memiliki tanggung jawab dan tugas dalam mengurusi Kependudukan, Tenaga Kerja, Kesehatan, dan Transmigrasi.
Selain terpilih sebagai anggota DPR-RI, Budi Supriyanto memiliki mata pencaharian sebagai seorang penasehat hukum dan pengacara.
Dalam suatu acara pagelaran Wayang Golek yang diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Desa Wonotunggal, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 19 November 2011, Budi Supriyanto pernah memberikan sambutan sekaligus penjelasan bahwa menjadi TKI bukanlah suatu pekerjaan yang nista, melainkan TKI adalah pekerjaan yang terpuji kalau diniati unuk ibadah dan menghidupi keluarga.