Perubahan wajah Pertamina yang bisa dilihat sekarang tidak lepas dari gebrakan yang dibuat oleh Baihaki Hakim ketika memangku jabatan sebagai direktur utama Pertamina. Saat itu, presiden KH Abdurrachman Wahid ingin memperbaiki kinerja Pertamina dan untuk itu membutuhkan orang yang berpengalaman di bidang perminyakan. Baihaki yang baru saja purna sebagai Presiden Direktur PT. Caltex setelah bergelut selama 31 tahun di perusahaan migas, diusulkan untuk memimpin Pertamina. Bersama Baihaki, Pertamina memperbaiki citra di dalam negeri dan memiliki program go international dengan mengerjakan proyek-proyek di ladang minyak internasional seperti Vietnam, Irak dan Myanmar. Begitu pula dengan ladang minyak dan gas di dalam negeri yang sebelumnya banyak digarap oleh pihak asing, kini Pertamina masuk ke dalam percaturan migas nasional dan siap bersaing di dalamnya. Perbaikan citra Pertamina nampak dalam pelayanan kepada masyarakat yang lebih transparan dan ramah. Kesan Pertamina sebagai tempat KKN perlahan-lahan dikikis, diawali dengan kebijakan yang sangat diingat masyarakat yaitu pejabat Pertamina tidak boleh menerima bingkisan Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Jenjang karir dalam Pertamina juga diperbaiki oleh Baihaki, yang sebelumnya kental dengan senioritas dan tidak memungkinkan generasi muda untuk memiliki jabatan, diubah menjadi kesempatan karir terbuka bagi siapa saja yang berprestasi. Baihaki Hakim digantikan oleh Arifi Nawawi pada tahun 2003, hanya dua tahun setelah Baihaki dilantik menjadi Dirut Pertamina.