Anton Tantular adalah salah satu buronan interpol akibat kasus pencucian uang yang ia lakukan dengan beberapa saudaranya. Kasus ini bermula saat terkuaknya kasus bank Century yang akhirnya menjebloskan kakaknya Robert Tantular ke penjara. Robert dipersiapkan oleh ayahnya, Hashim, untuk mengendalikan bisnis keluarga Tantular karena Robert dianggap yang paling pintar di antara saudara-saudaranya yang lain. Hashim sendiri memiliki enam anak, yakni Hovert Tantular, Theresia Tantular, Huniwati Tantular, Dewi Tantular, Robert, dan Anton Tantular. Sebuah sumber mengatakan bahwa generasi kedua dari keluarga Tantular ini hampir semuanya tersangkut masalah hukum dan kini sedang berada di luar negeri, kecuali Robert yang sudah divonis banding lima tahun hukuman penjara. Pengadilan Tinggi Jakarta menghukum Robert lima tahun penjara karena dinilai gagal melaksanakan letter of commitment yang dibuat di Bank Indonesia. Vonis ini lebih berat daripada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang menjatuhkan hukuman empat tahun penjara. Selain Anton, saudaranya yang lain yakni Dewi, saat ini juga menjadi buronan Interpol. Dewi dianggap melakukan penggelapan atau fraud saat ia masih memimpin Divisi Bank Notes Century. Sedangkan Anton dituduh melakukan pencucian uang dan kabur dengan membawa uang nasabah PT Antaboga Delta Sekuritas. Sampai saat ini, Anton masih dalam pengejaran polisi dan Interpol. Sebuah sumber mengatakan bahwa kepolisian telah menemukan posisi para buronan tersebut, namun ada kendala yang menyulitkan kepolisian untuk membawa pulang para buronan tersebut. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan negara tempat persembunyian para buronan.