Profile

Achmad Tirtosudiro

Tempat Lahir : Plered, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Tanggal Lahir : 08/04/1922


Description

Achmad Tirtosudiro, yang aktif di ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) lahir di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, 8 April 1922. Ia pernah menjabat sebagai karyawan kereta api sampai menjadi Jenderal, Kepala Bulog, Duta Besar, Direktur Jenderal dan terakhir sebagai Ketua DPA (Dewan Pertimbangan Agung) periode 1999-2003. Pengabdian ia untuk negara sudah tak diragukan lagi. Hal yang sangat disorot di Indonesia adalah tentang pendidikan. Ia mengutarakan bahwa kualitas suatu bangsa dapat dilihat dari sistem pendidikannya. Tokoh yang sangat berperan penting dalam mengantarkan BJ Habibie menjadi Presiden menggantikan Soeharto, juga mengatakan bahwa penegak hukum harus digaji dengan layak, dan pemerintah harus memiliki kabinet yang mempunyai persyaratan kualitatif agar dapat mengatasi KKN di Indonesia. Terlahir dari seorang ibu dengan lingkungan pesantren yang kental dan seorang ayah Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Ia tumbuh dengan 2 lingkungan yang berbeda, itu mengantarkannya sebagai sosok yang mampu berada di tingkat pergaulan mana pun, baik priyai, anak kampung sampai pesantren. Achmad sering berpindah pindah sekolah dikarenakan ayahnya sering kali dipindah tugaskan. Tahun 1944, Achmad berlatih dasar dasar militer di Chuo Seinen Kurensho. Pada masa 1947 sampai dengan 1948, sempat mengikuti pendidikan di UGM jurusan hukum, namun tidak sampai selesai. Ia juga sempat menjadi wakil HMI. Sampai tahun 1949, ia sangat aktif dalam mengembangkan sayap HMI, namun pada akhirnya ia lebih memilih jalan militer. Berbekal kuliah hukum di UGM, ia sempat menduduki kursi hakim perwira untuk mengadili para prajurit, tahun 1952. Pada awal orde baru, yang saat itu Achmad berpangkat Brigadir Jendral menerima tugas dari Presiden untuk mengatasi distribusi bahan pangan dan sembilan bahan pokok. Tahun 1973, Achmad Tirtosudiro di tempatkan di Bonn, Jerman Barat sebagai Duta Besar Luar Biasa RI, pada saat itu ia menjabat sebagai anggota MPR. Ia juga pernah dilantik untuk menjadi rektor UNISBA pada tanggal 13 Desember 1986. Achmad Tirtosudiro yang mempunyai nama Mohammad Irsyad dengan panggilan Mamit tutup usia pada 9 Maret 2011 di kediamannya. Sebelumnya ia sempat dirawat lama di RS karena mengidap infeksi paru-paru. Sesuai permintaan Achmad Tirtosudiro, jenazah di makamkan di samping makam istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.