PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa telekomunikasi seluler nasional dengan lisensi operasi pada 450,0-457,5 MHz dan 460,0 - 467,5 MHz spektrum. STI memungkinkan untuk melakukan layanan suara dan data, serta menyediakan akses ke layanan multimedia melalui kerjasama dengan penyedia multimedia. STI merupakan bagian dari Sampoerna Strategic Group yang kemudian diluncurkan kembali dengan nama Ceria. Ceria pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 yang merupakan platform teknologi CDMA450. Layanan ini memiliki cakupan yang lebih luas mulai dari kota-kota besar hingga ke pelosok desa. Layanan ini menjadi lanjutan dari PT Mobile Selular Indonesia (Mobisel) dan PT Mandara Selular Indonesia (Mandara) yang telah beroperasi sejak 1986 dengan nama Neon.
Pada tanggal 13 Maret 2012, PT Bakrie Telecom Tbk dan STI melakukan kerjasama jual beli. Dalam perjanjian tersebut, Bakrie Telecom memperoleh 35 persen saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan dalam tiga tahun ke depan akan menjadi pemegang saham mayoritas. Sayangnya, dalam proses akuisisi tersebut, Bakrie Telecom mengalami kerugian pada tahun 2012 lalu. Kerugian yang diderita oleh perusahaan yang juga bergerak dalam penyedia layanan telekomunikasi ini mencapai hingga 355,6 miliar. Saat ini, STI telah beroperasi hingga ke Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok, seperti Jambi, Pekanbaru, Dumai, Rengat, Jawa Timur, Jateng, Nanggroe Aceh Darussalam dan beberapa kota-kota lainnya. Selain itu, kantor-kantor cabang STI dan jaringan distribusinya telah tersebar ke seluruh wilayah layanan di Indonesia. STI nyatanya telah diterima di tengah-tengah masyarakat. Pada pertengahan tahun lalu saja, STI telah mampu menarik lebih dari 39.000 pelanggan melalui sambungan Ceria CDMA dan 3.000 pelanggan Neon NMT.