Bank Victoria didirikan di Jakarta pada tahun 1992. Bank ini mendapat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai bank umum di tahun 1994. Tiga tahun kemudian Bank ini menjadi pedagang valuta asing. Bank yang mempunyai visi menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan efisien itu memegang nilai perusahaan yang dianut sampai sekarang. Nilai itu antara lain Discipline, Accountable, Honest, Solid dan Sustain, Youthful Spirit, Accurate dan Trust.
Di tahun 2007, Bank Victoria International menerbitkan Obligasi II dan Obligasi Subordinasi I Baru serta mengakuisisi Bank Swaguna sebagai entias anak perusahaan. Bank tersebut juga melakukan penyetoran modal untuk meningkatkan modal Bank Swaguna sehingga sesuai dengan persyaratan minimum permodalan Bank menurut Arsitektur Perbankan Indonesia (API), dan mempersiapkan konversi Bank Swaguna sebagai Bank Victoria Syariah sehingga dapat resmi beroperasi pada tahun 2010.
Di tahun 2013, Bank Victoria berencana menerbitkan obligasi iV tahun 2013 senilai Rp 500 miliar. Sementara itu obligasi subordinasi III tahun 2013 senilai Rp 300 Miliar dengan jangka waktu tujuh tahun. Dengan struktur permodalan dan pendanaan jangka panjang yang makin kuat, perusahaan tersebut akan menjaga momentum pertumbuhan berkelanjutan menuju visi Bank Victoria.
Pada semester pertama tahun 2013, perusahaan ini mampu mengumpulkan laba bersih sebesar Rp 140 Miliar. Laba tersebut meningkat 64,1 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. Bank ini juga mencatat pertumbuhan positif dari sisi kredit, sebesarRp 10,1 triliun.
Kini Bank Victoria mempunyai 99 kantor jaringan usaha yang terpusat di area Jabodetabek. Di semester kedua nanti, perusahaan akan membuka kantor cabang baru di Bandung dan Surabaya.