nusakini.com--Jakarta--Sebagai organisasi masyarakat perempuan yang besar di Indonesia, sudah seharusnya Dharma Wanita Persatuan (DWP) mengambil peran strategis, berperan aktif dalam Pembangunan Nasional. Potensi DWP mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Kecamatan dan Kelurahan, menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan untuk memberikan kontribusi penuh dalam mensukseskan program nasional, jelas Inspektur Utama (Irtama) BKKBN, Drs. Agus Sukiswo, Ak., M.M, pada pembukaan acara Seminar DWP salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2018 di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur.

Pentingnya peran strategis perempuan dalam aspek pembangunan semakin meningkat, perempuan bisa mengaktualisasikan dirinya dalam banyak hal sesuai dengan program prioritas yang ditetapkan dalam 3 (tiga) hal, yaitu Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan, tambah Agus. DWP selama ini turut serta menyelesaikan masalah bangsa dengan menjalankan beberapa program prioritasnya yaitu Pembinaan Pendidikan di lingkungan DWP dan masyarakat, Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Kreatif bagi anggota dan masyarakat serta Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Agus juga menyampaikan bahwa DWP BKKBN melaksanakan beberapa kegiatan prioritas yang bersinergi kuat dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Pada bidang pendidikan, sinergitas untuk menyelamatkan remaja Indonesia dengan program Generasi Berencana dan Bina Keluarga Remaja untuk memberdayakan keluarga yang punya anak remaja agar dapat membangun komunikasi yang baik dengan anak remajanya dan mengetahui cara yang baik dalam membentuk “Generasi Emas”.

Tidak hanya itu, Program Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Kreatif bagi anggota dan masyarakat dapat bersinergi dengan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga maka diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi keluarga dalam melaksanakan fungsi ekonomi. Dengan kesejahteraan yang baik maka keluarga akan mampu meningkatkan keharmonisan dalam keluarga dan menjamin masa depan anak-anaknya dengan baik. Keterlibatan perempuan dalam UMKM sangat strategis dan diperlukan cara yang jitu dalam pengelolaannya, sesuai dengan jamannya, ucap Agus.

Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sangat relevan jika Ibu ibu dari DWP ikut juga mengaktifkan program-program KKBPK yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan keluarga. Keluarga didukung untuk memberikan perhatian pada 1000 hari pertama kehidupan anaknya yakni sejak janin, bayi, hingga anak berusia dua tahun. Keluarga harus memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya. Keluarga-keluarga yang ingin mempunyai ketrampilan dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak secara sempurna dan seimbang dapat mengikuti kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang akan membentuk keluarga-keluarga di Indonesia menjadi “Orangtua Hebat”, imbuh Irtama.

Selain itu, terdapat program untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam memberdayakan lansia agar tetap sehat dan produktif serta menjadi “Lansia Tangguh”, BKKBN mengembangkan kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang saat ini telah berkembang disebagian besar kecamatan. Untuk pelayanan keluarga dalam memperoleh semua informasi tentang perencanaan dan pembinaan keluarga dikembangkan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di seluruh Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Harapan Agus, dengan berbagai program prioritas yang sudah dilakukan, DWP di semua tingkat kepengurusan bisa ikut aktif dan berperan nyata sebagai motivator lapangan, memberikan advokasi kepada anggota dan masyarakat dalam penyelesaian masalah bangsa secara antisipatif. Saat ini, kita sebagai orang tua tidak bisa tinggal diam. Negara kita sedang di uji. Ibu ibu dapat melihat kemerosotan moral yang terjadi saat ini, seperti kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, termasuk kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak-anak di bawah umur, seks pranikah dan pornografi yang mengancam anak-anak kita, informasi Hoax yang tiap hari ada di gadget kita masing-masing. 

Hal-hal tersebut menjadikan kita semua menyadari bahwa peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga merupakan salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketahanan keluarga adalah solusi untuk menjawab berbagai macam tantangan ke depan. Tugas bangsa ini berat, yaitu mensejahterakan masyarakat. Hal tersebut tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mewujudkannya, tegas Sigit. Pegawai ASN sebagai aparat pemerintah yang menjadi pelaksana kebijakan program pemerintah, wajib mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Peran serta dan partisipasi anggota DWP sebagai isteri dari ASN sangatlah penting dalam membantu pelaksanaan program-program Pemerintah di lapangan, sehingga tujuan dari Pembangunan Nasional dapat tercapai, dan cita cita untuk mewujudkan keluarga Indonesia sejahtera bisa cepat terwujud, tutup Agus.(r/rajendra)