Webinar Peringati Hari AIDS, Dokter RAAS Perkuat Peran Perempuan

By Admin


nusakini.com - Makassar - Peringati Hari AIDS yang jatuh tanggal 1 Desember, Dokter Realawan Andi Amran Sulaiman (DERAAS) menggelar webinar gratis untuk mendorong peran pentingnya perempuan dalam melindungi keluarga dan masyarakat dari bahaya AIDS. 

Dokter Sulfian Syam, Direktur Dokter RAAS Indonesia dalam rilisnya mengatakan peran perempuan sangat menentukan kehidupan bangsa. Peran ini bahkan telah dimulai dari kelompok terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga, utamanya dalam mengedukasi anggota keluarganya.

“Kita ingin mendorong dan membuka kesempatan yang besar bagi perempuan dalam menguatkan kesadaran kesehatan dan mengakhiri bencana AIDS.” ujar dr. Sulfian, Makassar, Kamis (02/12/2021).

Dalam hal kesehatan, kata dr Sulfian, perlu upaya bersama bagaimana mengakhiri laju penambahan penderita HIV AIDS,” imbuhnya.

“Kegiatan Webinar DeRAAS dengan mengambil tema “peran perempuan membangun kesadaran atasi bahaya AIDS ”, webinar ini akan diikuti oleh ratusan peserta, Andi Sudirmaan Sulaiman Plt Gubernur Sulawesi Selatan kami undang sebagai menjadi salah satu pembicara”, tutur dr. Sulfian 

Webinar ini akan diselenggarakan hari jumat, jam 14.00 sampai 16.00 WITA, juga mengundang Ibu Erna Kumalaningrum, S.St, SKM, M,Kes Kepala UPT Transfusi Darah Dinas Kesehatn Sulawesi Selatan sebagai narasumber, untuk join daftar langsung melalui Link Pendaftaran : https://forms.gle/zqF25bQZHfu5jjm5A jelas dokter fian panggilan akrab Direktur Dokter Relawan Andi Amran Sulaiman 

“Bagi peserta yang hadir dalam webinar ini akan mendapatkan E-Sertifikat , Ilmu yang bermanfaat dan Gift Away”, tukasnya. 

Dokter Sulfian melanjutkan, peran perempuan akan sangat efektif membangun kesadaran makin kuat sehingga mulai keluarga akan sadar terhadap bahaya AIDS. 

“Diharapkan dengan diadakannya kegiatan webinar tersebut bisa dijadikan sarana belajar untuk memperoleh ilmu tambahan dan menjadi lebih memahami bagaimana agar perempuan dapat berperan aktif menciptakan kewaspadaan terhadap bahaya AIDS, serta penderita AIDS perlu di edukasi agar dapat melakukan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya”, ujar dr. Sulfian Syam. (*)