nusakini.com--Mirdan Midding, kepala sekolah SMAN 3 (Smaga) Makassar mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendekatan humanis pada pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) 2017 yang direncanakan berlangsung pada 20-21 Juli. 

"Smaga sedang mengembangkan program sekolah ramah anak dan kebinekaan untuk menangkal anarkisme di kalangan siswa. Makanya, pelaksanaan PLS wajib lebih manusiawi," tegas Mirdan, Minggu (16/7).

Mirdan menambahkan, konsep PLS ala Smaga sesuai dengan keinginan Irman Yasin Limpo (Kadisdik Sulsel) yang menginginkan tidak boleh ada tindak kekerasan di PLS."Juga tidak boleh ada penanaman ideologi radikal dan anarkisme di kalangan siswa," ungkapnya.

• Konsep Ramah Anak dan Kebhinekaan Bakal Mewarnai PLS SMAN 3 Makassar
• Pesantren Kilat dan Aksi Peduli Smaga Makassar di Bulan Ramadan
• Kepsek SMAN 3 Makassar Ikut Deklarasi Sekolah Kebinekaan
• Lomba Rakyat dan Seminar Warnai Akhir Pekan SMAN 3 Makassar
• Tumbuhkan Kreativitas dan Nasionalisme Siswa Lewat Porseni ala SMAN 3 Makassar

Dilain pihak, Mirdan mengungkapkan, sebagai sekolah terinovatif  2017 versi Harian FAJAR, Smaga  tentu lebih mendorong para siswa, pendidik dan warga sekolah agar lebih kreatif. "Smaga sangat mendukung lahirnya ide-ide inovatif dan kreatif yang bersifat potisif buat pengembangan siswa dan pendidik," kata Mirdan.

Pada PLS nanti, lanjut Mirdan, Smaga akan melibatkan orangtua siswa. "Tidak semua siswa bisa berprestasi di bidang akademik. Karena itu, kami akan memperkenalkan sejumlah ekstrakurikuler kepada orangtua siswa," tutur Mirdan

Nantinya, para orangtua diharapkan memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memilih berprestasi di akademi atau ekstrakurikuler. "Karena Smaga punya tagline sekolah para juara," tutup Mirdan. (ab)