Seperti Survei-survei Sebelumnya, Survei Terbaru Nasdem Masih Merosot

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Lembaga Center for Political Communication Studies (CPCS), merilis hasil survei terbarunya.

Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta menyatakan elektabilitas Partai NasDem turun menjadi 2,1 persen dalam survei terbaru yang mereka lakukan pada 22-27 Juli 2022. Padahal, pada survei April 2022, partai besutan Surya Paloh itu disebut memiliki elektabilitas mencapai 4,0 persen.

“Keputusan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis,” kata Tri Okta dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022) yang dilansir redaksi Jumat, (5/8/2022).

Survei dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, dikatakan Okta bahwa anjloknya elektabilitas  NasDem dibarengi dengan kenaikan eletabilitas partai nasionalis lain. PDIP misalnya, tetap unggul pada peringkat pertama dan mengalami kenaikan elektabilitas dari 18,1 persen pada bulan April menjadi 19,5 persen pada survei kali ini.

Sementara kenaikan signifikan terjadi pada elektabilitas Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 13,2 persen. Sementara elektabilitas Partai Golkar mencapai 8,8 persen.

“Anjloknya dukungan terhadap NasDem berbanding terbalik dengan kenaikan elektabilitas partai-partai nasionalis lainnya,” ucap Okta.

Di antara tiga partai yang berpeluang mengusung Anies, menurut Okta, hanya PKS yang tampak menikmati kenaikan elektabilitas. PKS meraih elektabilitas 6,0 persen di bawah PKB (7,1 persen). 

Tak hanya itu, temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Nasdem justru terjun bebas setelah mengusulkan Anies sebagai capres. Dalam survei sebelumnya bulan April 2022, Nasdem mengamankan posisi di atas ambang batas parlemen 4 persen. Tetapi kini elektabilitas Nasdem tersisa 1,5 persen, tipis di atas Perindo yang mencapai 1,3 persen.

Sebaliknya, PKS tampak diuntungkan dengan arah dukungan terhadap Anies. Elektabilitas PKS meningkat menjadi 7,0 persen, capaian tertinggi dalam setahun terakhir. PKS berhasil menempatkan pada peringkat empat, setelah posisi tiga besar yang masih diduduki oleh PDIP (18,1 persen), Gerindra (12,6 persen), dan Golkar (7,8 persen).

"Keputusan rakernas mengusulkan Anies sebagai salah satu capres membuat elektabilitas Nasdem tergerus, sedangkan PKS justru tampak menuai Anies Effect dengan besarnya dukungan kader terhadap pencapresan Anies," ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Pada urutan di bawah PKS, ada PKB (6,5 persen), PSI (6,0 persen), dan Demokrat (4,7 persen). Selebihnya berada di bawah ambang batas parlemen, yaitu PAN (2,3 persen) dan PPP (1,8 persen). Setelah Nasdem dan Perindo, ada dua parpol baru yaitu Gelora (1,1 persen) dan Partai Ummat (0,8 persen).

Sisanya adalah Hanura (0,5 persen), PBB (0,3 persen), Berkarya (0,2 persen), dan PKPI (0,1 persen). Garuda dan Masyumi Reborn nihil, sedangkan partai-partai lainnya mendapat dukungan 1,1 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 26,3 persen

Survei Index Research dilakukan pada 1-7 Juli 2022, dengan margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, servei yang dilakukan Polmatrix Indonesia menyebutkan terjadi penurunan elektabilitas Partai Nasdem hingga di bawah ambang batas parlemen 4 persen, dari 5,1 persen pada survei Polmatrix, 11—20 Maret 2022, menjadi 3,8 persen pada survei Polmatrix Indonesia pada tanggal 16—21 Juni 2022.

"Setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres (calon presiden), elektabilitas Nasdem merosot  hingga di bawah ambang batas parlemen," ucap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia  Dendik Rulianto dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (26/6/2022).

Survei Polmatrix yang diklaim margin of error sebesar 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen ini, juga menghasilkan

posisi unggul elektabilitas partai politik masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen. Disusul Gerindra sebesar 12,4 persen, dan PKB (8,8 persen). Selanjutnya Demokrat (8,5 persen), Golkar (7,3 persen), PSI (5,4 persen), dan PKS (5,1 persen). 

Dengan demikian, hanya tujuh partai politik yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas 4 persen.

Litbang Kompas pun menampilakn hasil survei yang diselenggarakan pada 26 Mei-4 Juni 2022, yang menunjukkan, PDI Perjuangan merupakan partai dengan elektabilitas tertinggi dengan angka 22,6 persen. Kemudian Gerindra (12,5 persen), Partai Demokrat (11,6 persen), dan Partai Golkar (10,3) persen. Empat partai yang masuk golongan partai papan atas.

Sementara itu, di peringkat papan tengah dan bawah, terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing elektbalitasnya 5,4 persen. Adapun Partai Nasdem (4,1 persen) berada pada peringkat ketujuh.

Sebagai informasi, hasil pileg 2019, Nasdem berada diposisi kelima dengan perolehan 9.05% suara. Adapun diatas Nasdem PDIP 19,33% suara, Gerindra 12,57% suara, Golkar 12,31% suara dan PKB 9.69% suara. (ip)