Replikasi, Tantangan Terberat Inovasi Pelayanan Publik

By Admin

nusakini.com-- Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, tantangan terberat dalam pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi baru, tetapi juga kemampuan instansi pemerintah mereplikasi suatu inovasi. 

Dewasa ini telah banyak inovasi baru berhasil diciptakan, dan hampir semua inovasi yang ada berhubungan dengan kecepatan, perbaikan, dan juga dengan sistem teknologi informasi yang baik. Namun demikian, belum semua dari novasi tersebut dapat diaplikasikan dengan baik di tempat lain. "Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah dalam menjawab permasalahan daerah secara efektif dan efisien, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan publik yang berkualitas," ujarnya saat membuka acara forum replikasi nasional inovasi pelayanan publik di Bandung, Rabu (26/10). 

Forum replikasi yang berlangsung dua hari, Rabu - Kamis (26 -27) Oktober 2016 ini merupakan ajang untuk percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Forum ini mempertemukan sejumlah inovator yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian PANRB dengan kepala-kepala daerah agar secara cepat meniru inovasi yang telah berhasil, dan dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Tercatat sebanyak 42 inovator dari berbagai instansi dan daerah yang hadir untuk mempresentasikan program inovasinya. Tak ketinggalan, inovasi dari Kepolisian RI juga unjuk gigi dalam even ini. Sebanyak 11 Bupati dan 18 walkota, mengkonfirmasi hadir dalam acara ini. Selain itu, ada wakil Bupati dan wakil Walikota juga hadir. Bahkan Gubernur Sulawesi Selatan hadir untuk mempresentasikan inovasinya. 

Forum replikasi Indonesia juga diramaikan dengan gelar inovasi, coaching clinic, konsultasi. "Acara ini juga ditindaklanjuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding antara inovator dengan sejumlah kepala daerah yang siap melakukan replikasi," imbuh Asman. 

Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa dalam kesempatan itu mengatakan, sebanyak 59 daerah melakukan penandatanganan MoU. "Ada kepala daerah yang datang langsung, ada Sekda dan kepala SKPD," ujarnya. 

Dalam forum replikasi ini juga dilakukan pelayanan peluncuran buku Top 35 Inovasi pelayanan publik 2016, peluncuran Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP). Aplikasi ini disediakan agar masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai jenis pelayanan, standar pelayanan, pihak yang bertanggung jawab, dan menjadi sarana evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. 

Diah menambahkan, dilaksanakan juga bimbingan teknis pengelolaan LAPOR! – SP4N untuk seluruh Admin Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pengintegrasian Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) sebagai mekanisme pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik dengan pemerintah daerah. 

Dengan terintegrasinya sistem LAPOR! ke seluruh pemerintah daerah, maka diharapkan penanganan pengaduan tidak lagi berjalan sektoral, sebaliknya penanganan pengaduan dapat terhubung satu dengan lainnya, dan tidak akan terjadi lagi duplikasi dalam pendataannya. 

Selain itu juga dilakukan sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN. Kompetisi ini diselenggarakan untuk mendorong instansi pemerintah menjadi ujung tombak dalam melakukan pelayanan publik agar lebih terarah, fokus, serta berkesinambungan. 

Menteri Asman menegaskan, hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI agar instansi pemerintah melakukan perbaikan pelayanan publik serta mengembangkan inovasi agar hasilnya dapat terlihat dan dirasakan masyarakat. 

"Pelaksanaan Kompetisi Pelayanan Publik Tahun 2017 ini menjadi sangat relevan dalam persaingan global dan era keterbukaan. Sebagai bagian dari masyarakat global, kita tidak dapat menutup diri terhadap dinamika perubahan yang datang begitu cepat. Dewasa ini, inovasi telah menjadi kebutuhan sektor publik," ujarnya. 

Asman mengatakan, berdasarkan Laporan Global Innovation Index Tahun 2015 menunjukkan bahwa kecepatan dan kemampuan berdaptasi serta ide-ide cemerlang adalah faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu inovasi. 

Dalam kesempatan itu, Menteri menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bandung, serta berbagai pihak atas kerja sama dan kontribusinya, sehingga acara Forum Replikasi Nasional Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, kepada segenap instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah yang berpartisipasi pada acara ini, agar menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk saling berbagi pengetahuan dan meningkatkan komitmen dalam memperbaiki kualitas pelayanan publik di instasinya masing-masing.(p/ab)