Pupuk Indonesia Pertahankan AAA(idn) dari Fitch Rating

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih kembali peringkat korporasi dan obligasi Rupiah jangka panjang AAA(idn) dengan outlook stabil dari Fitch Ratings yang merupakan lembaga pemeringkat utang internasional. Dengan raihan ini, perusahaan berhasil mempertahankan rating yang diberikan Fitch Ratings pada tahun 2021 tanggal 25 Januari 2022 lalu.

Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono mengatakan bahwa Perseroan sangat mengapresiasi keputusan Fitch Ratings yang menetapkan ratings AAA(idn) terhadap korporasi dan obligasi rupiah Pupuk Indonesia.

"Ini menunjukkan bahwa kami adalah perusahaan yang kredibel serta sehat secara finansial," kata Wono.

Lebih lanjut Wono mengungkapkan bahwa pemberian peringkat dari Fitch Ratings ini juga akan berdampak positif bagi Pupuk Indonesia, khususnya di mata investor, kreditur, pemerintah, pemegang saham, maupun masyarakat luas.

Peringkat AAA(idn) ini merupakan peringkat tertinggi yang diberikan kepada perusahaan di Indonesia atau emiten penerbit obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar utang sangat rendah.

Fitch Ratings memberikan peringkat AAA(idn) kepada Pupuk Indonesia berdasarkan beberapa faktor. Di antaranya karena kinerja keuangan, status, kepemilikan, dan kontrol perusahaan yang sepenuhnya di bawah pemerintah Indonesia. “Kinerja dan prospek usaha Pupuk Indonesia sangat baik, dan konsisten masuk ke dalam jajaran sepuluh produsen pupuk terbesar di dunia,” ungkap Wono.

Pupuk Indonesia juga memiliki peran tunggal sebagai agen pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi kepada petani yang berhak melalui skema public service obligation (PSO) atau subsidi.

Selain menjalankan mandat program pupuk bersubsidi dari Pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Fitch Ratings juga menilai bisnis pupuk komersial yang dilakukan Pupuk Indonesia juga berkinerja sangat baik. Selain itu, program investasi ke depannya juga akan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.(rls)