Petani Jagung Jember Butuh Benih Tahan Bulai
By Admin
nusakini.com - Hama bulai kembali menyerang tanaman jagung di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Jember. Gejala yang kasat mata adalah daun-daun menggulung serta terdapat garis putih. Bahkan, hama ini menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung terhambat dengan tidak terbentuknya tongkol buah.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP), Matori menjelaskan bahwa upaya preventif untuk menghindari hama bulai sebetulnya sudah dilakukan.
“Kami biasa mengadakan pertemuan dengan para petani. Kami jelaskan pentingnya Seed Treatment dan pemilihan benih pada daerah endemik seperti di Ambulu ini”, ujar Matori kepada Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Baran Wirawan serta jajaran, Jumat, 2 Juni 2017 disela kunjungan lapangan.
Junaidi Sungkono, perwakilan dari PT. Agri Makmur Pertiwi, produsen benih jagung Pertiwi-6 yang turut hadir mengatakan bahwa benih jagung Pertiwi-6 dilepas untuk menjawab kebutuhan petani yang menuntut jagung dengan produktivitas tinggi, tahan penyakit dan kokoh menghadapi perubahan musim.
“Petani kini sudah akrab dan percaya dengan Pertiwi-6. Ini hal yang bagus. Pertiwi-6 menjawab kepercayaan itu dengan hasil panen yang tidak mengecewakan jika dibandingkan dengan benih lain”, Junaidi menjelaskan.
Menurut Baran, Kementerian Pertanian telah membuat formulasi peningkatan produksi berbagai komoditas. Dimulai dari bagaimana mengolah tanah, sistem irigasi, pemupukan dan pengendalian hama serta penyakit tanaman hingga penggunaan benih unggul. Namun, masih menurutnya, tanpa keterpaduan berbagai pihak yang terlibat, peningkatan produksi dengan kualitas yang bagus akan sulit dicapai.
“Penggunaan benih unggul itu penting, karenanya peran Penyuluh harus optimal”, jelas Baran.
Di tempat berbeda, hal senada disampaikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Dihadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor. Amran menegaskan bahwa Penyuluh pertanian adalah motor penggerak suksesnya pembangunan pertanian Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.