Pertamina Patra Niaga Sulawesi, BUMN Pertama yang Menerima Sertifikat Tanah Elektronik

By Admin


MAKASSAR -- PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang menerima sertifikat tanah elektronik dari Kantor Pertanahan Kota Makassar pada Senin (3/6). Inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi digital yang dijalankan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi dalam operasional.

Sertifikat tanah elektronik ini diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar, Muh. Syukur, S. SiT., M.H., kepada Area Manager Asset Operation Sulawesi, M. Amroyni Farissi di Kantor Unit Pertamina Patra Niaga Sulawesi. 

"Terima kasih atas penerbitan sertifikat tanah elektronik oleh Kantor Pertanahan Makassar, proses administrasi perpanjangan sertifikat tanah elektronik yang mudah dan cepat, membuat kami kedepannya ingin melanjutkan proses alih media sertifikat tanah yang lain milik Pertamina”, ujar Amroyni, Rabu (5/6/2024). 

Selain penyerahan sertifikat tanah elektronik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi sertifikat tanah elektronik. Dalam sosialisasi tersebut Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar mengatakan bahwa sertifikat tanah elektronik ini membuat semua data tercatat dan masuk dalam blok data. 

“Sertifikat elektronik ini selain mencegah terjadinya kerusakan, kehilangan, pencurian, dan pemalsuan dokumen juga memberikan lapisan keamanan tambahan yakni memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.”, ujar Syukur.

Dalam kesempatan yang terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan langkah Pertamina ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi BUMN lainnya dalam mengadopsi teknologi digital untuk mendukung operasi mereka dan meningkatkan daya saing di era digital. 

"Implementasi sertifikat elektronik adalah bagian dari visi jangka panjang Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang inovatif dan berkelanjutan.” Ujar Fahrougi. (jen)