Perkuat Ekonomi Indonesia dengan Industri Kreatif

By Admin


nusakini.com - Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kinerja ekonomi paling hebat. Tahun 2015 lalu, tercatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,7 persen dan diketahui lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya mencapai 2,4 persen. Dengan pencapaian positif itu, pemerintah semakin berupaya mengokohkan fondasi perekonomian, terutama pada sektor riil. Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah ekonomi kreatif.

Merujuk hal itu, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia ( BEKRAF) sebagai badan yang bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia pagi ini menyelenggarakan forum tematik Badan Koordinasi Kehumasan Masyarakat (Bakohumas) dengan thema "Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia." Acara yang bertujuan untuk sharing informasi dan diseminasi kebijakan serta program/kegiatan yang dimiliki oleh BEKRAF itu dihadiri oleh wakil dari 60 kementerian/lembaga anggota bakohumas yang telah diundang.

Acara ini diawali oleh sambutan kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BEKRAF, Mariaman Purba. Selanjutnya dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua Umum Bakohumas, Niken Widiastuti, dan Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Ricky Joseph Pesik yang sekaligus secara resmi membuka acara pada hari ini.

Bertempat di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, kegiatan ini dikemas dengan konsep diskusi bersama enam narasumber yang cukup mumpuni di bidangnya. Keenam narasumber itu di antaranya, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah, Endah Wahyu Sulistianti yang memaparkan tentang skema kelembagaan dan wilayah yang telah dibangun oleh Bekraf; Deputi Akses Pemodalan, Fadjar Hutomo yang memaparkan tentang proses akses permodalan yang didapatkan oleh badan kreatif di Indonesia; Deputi Infrastruktur, Hari Santosa Sungkari yang memaparkan mengenai program BEKUP (Bekraf for Pre Startup) dan Program Kota/Kabupaten Kreatif yang saat ini sedang dijalankan oleh Bekraf; Direktorat Edukasi dan Pengembangan Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan, Poppy Savitri yang memaparkan program IKKON (Inovasi dan Kreatif Kolaborasi Nusantara); Deputi Pemasaran, Joshua Puji Mulia Simandjuntak yang memaparkan tentang pendukungan terhadap pelaku kreatif untuk mendapatkan akses pasar; dan terakhir Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Regulasi, Ari Juliano Gema yang memaparkan tentang progranya dalam memfasilitasi HAKI yang salah satunya diwujudkan dengan peluncuran aplikasi Bekraf IPR Information in Mobile Application (BIIMA).

Bekraf telah menetapkan 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Berbagai program unggulan sudah dibuat dan telah diimplementasikan ke dalam konteks 16 subsektor itu."Program-program unggulan yang telah dibuat Bekraf nantinya akan mendorong dan memastikan bahwa ekonomi kreatif siap menjadi tulang punggung perekonomian nasional," jelas Hari.Sementara menurut Endah dalam paparannya, kedepannya Bekraf akan memperkuat kelembagaan dan komunitas di tiap daerah dengan program comunity building yang akan dijalankan oleh kedeputiannya. (p/mk)