Penembakan di Kampus Heidelberg Jerman, Satu Tewas Tiga Terluka

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Seorang pria bersenjata menyerbu sebuah ruang kuliah di Universitas Heidelberg di barat daya Jerman, Senin (24/1). Penembakan itu menewaskan seorang wanita muda dan melukai tiga lainnya.

Pelaku adalah pria 18 tahun warga negara Jerman. Dia sempat melarikan diri dari tempat kejadian, hingga akhirnya bunuh diri tak lama setelah mengamuk.

Dilansir AFP, penyelidik menjelaskan bahwa pria bersenjata itu mengirim pesan teks WhatsApp sesaat sebelum penembakan. Isi pesan itu berbunyi, "Orang harus dihukum sekarang." Dalam pesan itu dia ingin dimakamkan di laut, kata kepala polisi Mannheim Siegfried Kollmar pada konferensi pers.

Pelaku melepaskan tembakan secara liar di sekitar amfiteater. Polisi menduga pelaku tidak memiliki motif agama atau politik.

Kanselir Olaf Scholz terkejut atas serangan itu. Dia mengatakan pikirannya tertuju pada para korban dan kerabat mereka. "Hati saya hancur mendengar berita seperti itu," katanya.

Polisi mengatakan pria bersenjata itu adalah pelaku tunggal yang memegang senjata laras panjang. Pelaku meninggalkan amfiteater sebelum bunuh diri.

Penembakan itu memicu operasi polisi besar-besaran di kampus Universitas Neuenheimer Feld, dengan polisi di Twitter mendesak orang-orang untuk menjauhi daerah itu. "Sehingga petugas penyelamat dan layanan darurat dapat bepergian dengan bebas".

Polisi mengerahkan anjing pelacak di sekitar kampus, dan penyelidik memeriksa senapan yang tergeletak di samping tas ransel berwarna krem.

Heidelberg adalah kota universitas di negara bagian Baden-Wuerttemberg dan rumah bagi populasi sekitar 160 ribu orang.

Universitas Heidelberg, didirikan pada 1386, adalah universitas tertua di Jerman dan salah satu yang paling bergengsi di Eropa.

Mahasiswa diberitahu untuk menjauh dari kampus melalui email dari universitas ketika berita penembakan itu menyebar, lapor penyiar lokal SWR.

Universitas memulai kembali kelas tatap muka pada Oktober setelah berbulan-bulan belajar jarak jauh karena pandemi virus corona.

Mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka divaksinasi terhadap Covid, pulih atau memiliki tes negatif baru-baru ini jika ingin memasuki gedung universitas.(CNN)