Pendampingan Teknis Survei Kondisi Jalan dan Verifikasi serta Validasi Data Jalan Nasional

By Admin

nusakini.com--Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan menyelenggarakan “Pendampingan Teknis Survei Kondisi Jalan dan Verifikasi serta Validasi Data Jalan Nasional” selama 5 hari. Kegiatan tersebut dilakukan pada 3 – 7 April 2017 berlokasi di Hotel Bidakara Savoy Homann, Bandung.

Pendampingan tersebut sebagai tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Kerjasama Operasional (KSO) dengan 20 Politeknik Bidang Sipil tanggal 7 Maret 2017 lalu. 

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rachman Arief Dienaputra mewakili Dirjen Bina Marga mengatakan dengan adanya pembekalan selama lima hari tersebut, dapat menambah pemahaman kepada para mahasiswa selaku surveyor serta para dosen selaku supervisi dalam mangambil dan pengolah data survei kondisi jalan yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan verifikasi dan validasi data yang di laporkan oleh P2JN. Sehingga, didapat kualitas data survei jalan yang akurat. Dengan data yang akurat dan berkualitas tentu akan menghasilkan perencanaan dan program penanganan jalan tepat sasaran, efisien dan efektif.  

Hal tersebut tentu akan mendukung pencapaian target Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga 2015-2019 yaitu kemantapan jalan nasional diakhir 2019 yaitu sebesar 98%. “Kami harapkan juga para Dosen atau para mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan pembekalan ini dapat menularkan pengetahuannya kepada mahasiswa lainnya sehingga tenaga surveyor ataupun supervisor dari politeknik dapat berkesinambungan dan mendukung industri penyediaan data jalan dan jembatan,” ujar Arief. 

Nunung Martina selaku ketua P3AI seluruh Indonesia berpesan untuk semua mahasiswa dan Dosen yang sudah mengikuti Pelatihan agar siap mendapatkan penugasan dari Sub Direktorat Analisa Data dan Pengembangan Sistem. Dosen dan mahasiswa diminta untuk mengatur jadwal dengan baik sehingga tidak meninggalkan tugas akademis. 

Rangkaian acara pendampingan teknis selama 5 hari terdiri dari teori didalam kelas dan simulasi di lapangan. Peserta melakukan praktek pengenalan tata cara penggunaan alat yaitu Walking Profiler (WP) sepanjang 300 m untuk kalibrasi guna menghasilkan nilai IRI sebagai persamaan dengan alat survey Roughmeter, Hawk Eye dan RoadRoid yang dilakukan sepanjang 500 meter. (p/ab)