Tahun Depan, Jalan Nasional Penghubung Sultra dan Sulsel Bakal Mulus

By Admin


MAKASSAR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus berupaya mengejar perbaikan jalan-jalan nasional di seluruh Indonesia.

Di Pulau Sulawesi, Ditjen Bina Marga saat ini sedang menangani preservasi jalan Wolo-Batas Kota Kolaka.

Ruas jalan nasional ini merupakan penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Tujuan dilakukannya preservasi ruas jalan ini adalah untuk mendukung peningkatan kemantapan jalan di Lintas Timur Sulawesi.

Paket preservasi Jalan Wolo-Batas Kota Kolaka yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga ini memiliki panjang efektif 16,1 km.

Pada paket ini dilakukan pelebaran jalan sepanjang 13,8 km dan rehabilitasi minor sepanjang 2,3 km.

Progres pekerjaan preservasi sejauh ini sudah mencapai 56,57 persen.

Pelebaran jalan eksisting menjadi 7 meter juga termasuk dalam paket pekerjaan proyek ini.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan standar lebar jalan nasional pada umumnya.

Paket ini memiliki proyek lanjutan, yakni preservasi Jalan Wolo-Batas Kola Kolaka II sepanjang 16,5 km.

Progres paket kedua ini telah dibangun sepanjang 4,93 km atau 46,93 persen.

Pengerjaan kedua paket proyek ini sudah dimulai sejak November 2022 dan ditargetkan dapat beroperasi pada Mei 2024.

Sehingga, pengguna jalan setempat dapat segera merasakan manfaat jalanan mulus dan lebar yang aman.

Adapun proyek preservasi jalan nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga tidak hanya di Sulawesi saja, melainkan di provinsi-provinsi lain.

Saat ini, sedang berjalan konstruksi perbaikan jalan di Blora-Grobogan Jawa Tengah, Indramayu Jawa Barat, dan lain sebagainya.

Ditjen Bina Marga sendiri baru saja menerima anggaran dana tahun 2024 sebesar Rp55,4 triliun.

Dana fantastis ini salah satunya akan dialokasikan untuk program perbaikan jalan nasional sepanjang 2.117,75 km dan pembangunan jalan nasional baru sepanjang 318,41 km.

Perbaikan jalan nasional ini diharapkan dapat membantu mobilitas daerah setempat dan meningkatkan konektivitas antar wilayah. (*)