Pemberdayaan Disabilitas Melalui Pembuatan KBR 2019

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Trenggalek--Menangani masalah kejiwaan tidak hanya cukup dengan obat. Namun jauh lebih penting lagi adalah melalui terapi maupun komunikasi sosial. Seperti yang dilakukan di Yayasan Ponpes Hidayatul Mubtadiin Gunung Kebo Desa Sambirejo Trenggalek, dimana ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dirawat untuk mendapatkan terapi dengan cara hidup normal sebagaimana orang biasa.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BPDAS Brantas Sampean mengapresiasi, Gus Muh sebagai pengasuh pesantren tersebut, bahwa ODGJ dianggap menjadi bagian dari masyarakat saat melakukan kerjasama dengan Ponpes Gunung Kebo.

Terkait aksi mulia pengasuh Pesantren Yayasan Gunung Kebo yang beralamat di Jl. KH Syamsuri RT.014 RW. 005 Dusun Jatirejo Desa Sambirejo Trenggalek Jawa Timur. KLHK melalui BPDAS Brantas Sampean dan Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, bekerja sama merehabilitasi ODGJ melalui kegiatan pemberdayaan pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR), program dari KLHK. 

Kegiatan ini bertujuan memberi bekal kemampuan dan keterampilan saat nanti kembali ke kehidupan bersosial di lingkungan bermasyarakat.

Salah satu tujuan kebun bibit rakyat adalah untuk mencegah, menanggulangi bencana, penyedia Oksigen (O2), penyerap racun udara terkontaminasi, dan secara tidak langsung akan mempengeruhi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kerjasama yang tidak biasa ini dilakukan ASN BPDAS Brantas Sampean dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Trenggalek. Jum'at (20/12/2019).

Hal ini merupakan sebuah cerita inspiratif dari rekan-rekan disabilitas mental dan Orang Dengan Gangguan Jiiwa (ODGJ) asal Kabupaten Trenggalek yang telah menjalani perawatan medis. 

ODGJ mendapatkan bimbingan dari BPDAS

Brantas Sampean dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek mengisi polybag, penyiangan dan penyiraman. 

Rencana lokasi penanaman bibit di wilayah pondok Yayasan Gunung Kebo, yang tanah wakafnya cukup luas. Hasil kayu sengon yang kelak dipanen, diharapkan bisa digunakan untuk pengembangan yayasan.

Bibit KBR yang dihasilkan adalah hasil karya Penyandang Disabilitas Mental/Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dengan didampingi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melalui Kantor Cabang Dinas Trenggalek.

"Kami pernah disisihkan, jadi beban, dan dianggap aib. Kami pernah dianggap kerasukan setan dan dipermainkan," ungkap salah satu OGDJ yang enggan dituliskan namanya ini kepada media.

Kemudian dituturkan, kami pernah terpasung! Tapi lihatlah, kini kami bahagia tak terbendung!

"Kami bisa menghasilkan. Kami tak melulu jadi beban, dan menatap masa depan yang belum tentu, dengan yakin kami berkata “Kami Mampu!." tegas ODGJ

Mereka sanggup, mereka mampu.

Memberi kembali ke bumi tak perlu tunggu nanti.

Para disabilitas mental ini pun ikut andil untuk merawat bumi tercinta, kita juga pasti bisa.(R/Rajendra)