Menguak Potensi Lapangan Kerja Inklusif Melalui Ekonomi Syariah

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Kemenkeu- Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan jumlah lembaga keuangan syariah terbesar di dunia, Indonesia selalu menjadi pasar yang besar bagi ekonomi Syariah. Dengan semakin majunya industri halal dan ekonomi syariah, maka akan semakin terbuka kesempatan untuk memperluas lapangan kerja.

Kedua potensi ini tak luput dipertontonkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada dunia melalui rangkaian kegiatan Expo 2020 di Dubai.

“Keuangan syariah memainkan peran penting untuk menyediakan modal dan memfasilitasi pembayaran digital untuk mempercepat pertumbuhan UMKM dan ekosistem digital industri halal,” jelas Sutan Emir Hidayat, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), pada Seminar Internasional yang bertajuk Inclusive Employment Through Sharia Economy, Senin (20/12).

Seminar kolaborasi antara Kemenkeu dan Kementerian Tenaga Kerja ini juga menyoroti mengenai ketenagakerjaan yang inklusif bagi kelompok rentan, terutama para penyandang disabilitas.

“Kami berharap ekonomi syariah ini bisa digunakan oleh kelompok rentan, dan kami berharap konsepnya itu lebih memberikan akses untuk mereka,” harap Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Nora Kartika Setyaningrum.

Sebagai informasi, Kemenkeu hadir sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan pada paviliun Indonesia pada 17-23 Desember 2021. Pada kesempatan ini Kemenkeu membawa tiga isu utama, mulai dari perubahan iklim dan ekonomi hijau, ekonomi syariah Indonesia dan potensi produk UMKM Indonesia dalam perdagangan global. Berbagai potensi dan keunggulan Indonesia juga dijabarkan dalam berbagai kegiatan di Paviliun Indonesia mulai dari forum bisnis, seminar, video promosi, pameran dan pertunjukkan budaya. (rls)