Menag Apresiasi Rancangan Rekomendasi Munas LDII

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi beberapa hal yang akan direkomendasikan pada Munas Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) ke-8 yang rencananya akan digelar di Jakarta pada 8-10 November 2016 nanti. 

"Beberapa hal seperti penghormatan dan pemuliaan guru, pengembangan UMKM yang berada dalam pembinaan LDII dan penyikapan Medsos dan tekhnologi informasi secara arif, efektif dan efisien sungguh merupakan hal-hal yang patut diapresiasi. Dan mewakili Pemerintah, Kami mengapresiasi dan mendukung Munas LDII," terang Menag saat menerima Pengurus LDII Pusat dan Panitia Munas ke-8 LDII Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Kamis (03/11). 

Para pengurus LDII yang dipimpin Ketua Umum LDII KH Abdullah Syam, seperti Prastyo, Sidiq Waskito, Hasim Nasution, Iskandar Siregar, Rio Berto, Rully Kuswahyudi, Tuty Aslina, Arifin, Dody Taufik W, Wicaksono dan Ahmad Ibrahim mengunjungi Menag dalam rangka Audiensi sekaligus mengundang Menag untuk membuka Munas. 

Menag yang dalam kesempatan tersebut didampingi Direktur Penais Muchtar Ali, Kapus Litbang Kehidupan Keagamaan Muharram Marzuki, Staf Khusus Menag Hadi Rahman, Sesmen Khoirul Huda, dan Kabid Humas Rosidin, juga mengapresiasi pendaftaran peserta Munas LDII yang memakai sistem online (paperless) yang selain efektif, juga hemat. 

"Kami menyambut baik Munas ini, dan jika tidak ada aral, siap datang pada acara Munas. Pemerintah berkewajiban memfasilitasi ormas, dan untuk itu, di Kemenag ada Bimbingan Masyarakat, tidak hanya Islam, tapi juga Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Bahkan kami ada PKUB,"kata Menag. 

Dalam kesempatan tersebut, Menag berharap, masyarakat Indonesia terus menjaga toleransi, saling menghormati dan memahami. 

"Toleransi sebenarnya harus dari kedua belah pihak. Kita harus saling menghormati dan memahami, karena memang kita ini tercipta majemuk. Yang besar harus melindungi yang kecil, dan yang kecil harusnya menghormati yang besar," imbuh Menag. 

Menag menyayangkan, jika dalam berhubungan, terlalu memakai pendekatan hukum, yakni berdiri sama tinggi duduk sama rendah. 

Diperkirakan, 1.500 peserta Munas dari berbagai tempat di Indonesia, akan menyukseskan forum tertinggi LDII yang digelar tiap 5 tahun tersebut. LDII yang berdiri pada 1972, kini telah mempunyai cabang hampir di seluruh kabupaten/kota dan seluruh provinsi di Indonesia.(p/ab)