Lulusan PEPI Melek Inovasi Teknologi Pertanian

By Admin


nusakini.com - Inovasi teknologi pertanian adalah salah satu pengungkit produktivitas yang utama. Saat ini ada varitas inpari 40 - 42 yang dikombinasikan berimbang pemupukan, pengairan, penggunaan alat-alat mesin pertanian dan sistem jarwo yang mampu menghasilkan padi 14 ton/ha gabah kering panen. Hal tesebut merupakan usaha dalam penggembangan Iovasi yang sudah dilakukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam pembukaan Kuliah Umum yang bertema Peran Inovasi untuk Lulusan Polbangtan dan PEPI, Rabu (11/11)

Dedi Nursyamsi dalam pembukaanya berpesan kepada mahasiswa, para dosen dan pengelola pendidikan vokasi di BPPSDMP untuk dapat mampu mengimplementasikan inovasi teknologi sampai di level petani dengan mengutamakan program Kementerian Pertanian yaitu Kostratani berupa pemberdayaan BPP dan Penyuluh. 

Inovasi teknologi menjadi bekal generasi millennial untuk meningkatkan produktifitas di lapangan. Praktisi pertanian diantaranya Petani, Poktan, Gapoktan, Petani millenial harus dibekali dengan inovasi teknologi pertanian yang hingga saat ini luar biasa. 

Untuk memperkuat inovasi teknologi pertanian, Profesor Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Andi M Syakir memberikan arahan dalam Peran inovasi dalam meningkatkan kapasitas lulusan pendidikan vokasi pertanian. “Penyuluh itu yang ditelurkan BPPSDMP adalah sangat penting, karena sekali lagi saya sampaikan bahwa penyuluh tanpak inovasi penyuluh tanpa peneliti adalah buta dan inovasi tanpa penyuluh adalah lumpuh”.

Andi M Syakir menambahkan bahwa pentingnya Indonesia mendalami inovasi teknologi dan para alumni alumni BPPSDMP yang memiliki hasil inovasi yang presisi. Inovasi yang dihasilkan lembaga-lembaga riset badan Litbang pertanian juga beberapa lembaga riset di luar ruang tinggi, jadi inovasi yang didapat dari mana saja yang penting sudah mengalami tahapan-tahapan maka itu adalah sangat penting.

“Negara Indonesia harus mengetahui perkembangan dari pada isu-isu dan tantangan global karena negara-negara di dunia. Kita jangan terlena bahwa pertanian itu hanya merupakan pakan dan makan saja. Pertanian kedepan akan berkompetisi terhadap lima pusaran”, Tegas Andi M Syakir.

Padi adalah tanaman penghasil karbohidrat yang paling boros energi dan paling sensitif terhadap cekaman sehingga meningkatkan daya lenting dan daya tahan suatu inovasi teknologi. Kedepan Indonesia kita ingin berdaulat pangan termasuk di dalamnya potensi pakan itu sendiri. 

Tantangan kedepan jangan hanya melihat dalam koridor sebagai pangan tapi juga sebagai pakan. generasi muda sekarang ini masih spektrum menghantarkan untuk bangsa ini sebagai yang mengendalikan makanya mandiri pangan juga sekaligus terminal pada hakekatnya adalah kesejahteraan petani.

Pendidikan vokasi yang ada di Kementerian Pertanian pada saat pandemik covid ini, telah menerapkan pendampingan dan pembelajaran dengan melakukan pendampingan pertanian. Tentunya tidak bisa diselesaikan hanya saja tapi harus tunjukkan bahwa mahasiswa kuliah tapi tetap bersama dengan kita harus bukan hanya di belakang di belakang tetapi harus turun di lapangan. (drea)