Lahir Pengurus Ranting Baru di Acara Halaqah Ramadan MWC NU Tamalanrea

By Admin


MAKASSAR -- Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar dengan khidmat menyapa Jama'ah dan konsisten menggalakkan Program Halaqah Ramadan di 15 MWC NU se-Kota Makassar secara bergiliran.

Kali ini di 19 Ramadan 1445 Hijriah, MWC NU Tamalanrea mendapatkan giliran untuk gelar kegiatan Halaqah Ramadan dan Buka Puasa Bersama dalam Tajuk "Mahabbah Ramadan" di Masjid Nurul Jamil BTP Blok AA, Jalan Keindahan No.12 Kelurahan Buntusu, Tamalanrea Makassar, Sabtu (30/3/2024)

Dalam kegiatan Halaqah Ramadhan menjelang buka puasa di isi dengan Tausiyah, Dzikir, Pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa bersama oleh Rais Syuriah MWC NU Tamalanrea Prof. Dr. Ir. H. Musbir Tahir, M.Sc. 

Ketua MWC NU Tamalanrea, Nurdin S.Ag.MH.I, mengaku bersyukur atas program PCNU Makassar ini adalah program saling menguatkan masyarakat diakar rumput.

"Kita bersyukur kepada Allah SWT dengan adanya program PCNU Makassar (Halaqah Ramadan) di Kecamatan Tamalanrea tujuannya tidak lain untuk mempererat silaturahmi, baik sesama jamaah maupun sesama warga nahdiyin agar paham Islam Ahlusunnah Waljama'ah Annahdliyah tetap terjaga di akar rumput" bebernya

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR-NU) kelurahan Buntusu, oleh PCNU Makassar Drs. H. Alimuddin Akib, MA dan didampingi Ketua MWC NU Tamalanrea Nurdin, S.Ag., MH.I dan Sekretaris Tanfidziyah MWC NU Tamalanrea Sabri, S.Pd.I.

Lanjut Sabri, mengungkapkan halaqah ramadan sebagai momentum untuk lebih mengetahui Aqidah kita (Aswaja Annahdliyah) agar jama'ah tidak bingung dan ikut-ikutan paham transnasional.

"Momen ini ternyata sangat ditunggu masyarakat untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang Amaliah yang selama ini dilaksanakan, kadang warga kita ikut-kutan dalam hal yang dianggap ibadah tanpa tahu ini faham Aswaja atau faham yg lainnya, nah dimomen ini kita luruskan dan saling menguatkan. Agama mengajarkan, al-muahafadzah alal qadhimissholih wal akhdzu bil jadidil ashlah yang artinya memelihara yang lama yang lebih baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik.” terangnya

"Alhamdulillah kita kukuhkan juga Ketua Ranting terpilih di Kelurahan Buntusu, saya berharap kepada pengurus baru, untuk tetap menjaga marwah ulama-ulama NU dan jangan kecewakan orang-orang yang berjuang untuk NU, selanjutnya pengurus Ranting yang baru saja dilantik agar menjaga Masjid, jangan tinggalkan masjid.

Dia melanjutkan, NU sebagai organisasi kemasyarakatan memiliki dua tanggung jawab sekaligus. Pertama, tanggung jawab keagamaan atau mas'uliyah diniyah dan tanggung jawab kebangsaan atau mas'uliyah wathaniyah.

"Tanggung jawab keagamaan NU, ialah bagaimana terus mengembangkan paham keagamaan ala ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) yang terkenal dengan prinsip moderasi dan wasathiyah itu. Adapun tangggung jawab kebangsaan NU ialah menjalankan komitmen kebangsaan dan kenegaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)". pungkasnya

Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama MWC NU Tamalanrea, Lesbumi NU, PC ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, dan Lazisnu. (*) 

Laporan: Takbir