Nusakini.com--Jakarta--Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba dan penerima apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2022 pada temu karya yang digelar di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (16/8).

Lomba dan Apresiasi Wana Lestari diselenggarakan setiap tahun yang diselaraskan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 77. Lomba Wana Lestari  sebagai suatu metode penyuluhan, dilaksanakan untuk menilai prestasi perorangan, kelompok atau aparatur pemerintah dalam memberdayakan dan mengubah perilaku masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Sedangkan Apresiasi Wana Lestari merupakan penilaian prestasi yang dicapai berdasarkan inisiatif dan partisipasi dalam pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. 

Mewakili Menteri LHK, dalam sambutannya Wakil Menteri LHK Alue Dohong menyampaikan pemberian Penghargaan Lomba dan Apresiasi Wana Lestari, merupakan salah satu bentuk ungkapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas inisiatif, prestasi dan kinerja serta darma bakti para Teladan Wana Lestari dalam mendukung suksesnya program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di daerah masing-masing. 

"Pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tidak dapat dipisahkan dari partisipasi berbagai pihak dan berbagai elemen masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan arah dan kebijakan pembangunan nasional serta visi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan gotong royong," katanya.

Kepada para teladan Lomba dan Penerima Apresiasi Wana Lestari Tahun 2022 Wamen Alue menyampaikan sejumlah pesan. Pertama, jangan pernah berhenti untuk mendarmabaktikan diri kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi suri tauladan, pendamping dan penggerak masyarakat untuk lebih berdaya dan mandiri dalam mencapai kesejahteraan bersama. Kedua, selalu bekerja cerdas, mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, meningkatkan kompetensi, memperluas dan meningkatkan kualitas karya nyata di bidang masing-masing. Ketiga, selalu menumbuhkembangkan jejaring kerja, berkolaborasi serta bersinergi dengan berbagai pihak dan elemen masyarakat dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.

"Marilah kita semua meningkatkan peran masing-masing untuk membangun dan menyelamatkan hutan menuju cita-cita mulia yaitu Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan dan Berkelanjutan," ujar Wamen Alue mengakhiri sambutannya.

Ada yang spesial pada penganugerahan Wana Lestari Tahun ini, yaitu kehadiran enam Menteri Kabinet Indonesia Maju pada sesi pembukaan. Keenam Menteri tersebut yaitu Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Keenam Menteri tersebut menyempatkan diri hadir di sela-sela agenda Sidang Tahunan di Gedung MPR-DPR-DPD.

Pada tahun 2022 ini, teladan Wana Lestari terdiri atas delapan kategori Lomba Wana Lestari dan empat kategori Apresiasi. Adapun para pemenang Lomba dan Penerima Apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2022, sebagai berikut :

1. Tri Andik Setyawan, Penyuluh Kehutanan PNS pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah;

2. Jais, Penyuluh Kehutanan Swadara Masyarakat (PKSM), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur;

3. Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepuh, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur;

4. Slaman, Kader Konservasi Alam (KKA) Provinsi Jawa Timur;

5. Gempa Adventure, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Provinsi Jawa Barat;

6. Gapoktan Sumber Kahuripan, Pemegang Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) Desa Martadah, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan;

7. LPHD Way Kalam, Pengelola Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD), Desa Way Kalam, Kecamatan Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung;

8. Mha Uma Saureinu, Pengelola Hutan Adat, Desa Saureinu, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat;

9.  Sutomo, Polisi Kehutanan (POLHUT) Trengginas, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan, Pontianak Provinsi Kalimantan Barat;

10. Maulana Ustadz, Polisi Kehutanan (POLHUT) Tangguh pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat;

11. Rudi Windra Darisman, Polisi Kehutanan (POLHUT) Inovatif, pada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan, Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah;

12. Suharno Eka Saputra, S.H, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera, Seksi Wilayah II Mako Jambi;

13. Decha Sera Mahardhika, Manggala Agni pada Daops MA Kalimantan XII/Paser pada Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalimantan, Daops MA Kalimantan XII/Paser dan

14.  Sudiro, Masyarakat Peduli Api (MPA) pada Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.(rilis)