Kisah Sukses Produk Unggulan dari Ikan yang Terbuang

By Admin

nusakini.com--Seorang pemuda asal Cianjur, Jawa Barat, berhasil mengembangkan potensi pedesaan menjadi produk unggulan desa dari komoditas yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Meski melimpah, tak ada yang tertarik pada ikan petek karena ukurannya kecil dan berbau amis.

Hingga kemudian muncul Aang Permana. Sempat bekerja di perusahaan minyak dan gas, Aang lantas memilih mundur untuk kembali ke desanya. Ia berkeyakinan, desa kini membutuhkan sosok generasi muda untuk terus berbenah. Dirinya pun melirik potensi pengembangan dari ikan petek. 

"Potensi desa sangatlah besar, cuma masih sedikit orang menyadari potensi tersebut. Saya keluar dari perusahaan besar dan kembali ke kampung untuk memanfaatkan ikan kecil yang awalnya dibuang dan tidak dimanfaatkan karena bau amis. Saya olah ikan itu sedemikian rupa, ternyata sekarang menjadi produk unggulan daerah," kata Aang Permana saat menerima penghargaan sebagai Kick Andy Heroes 2017 di Jakarta.

Produk olahan Crispy Ikan Sipetek milik Aang tidak hanya menguntungkan dirinya saja. Ibu-ibu pun merasakan hal yang sama karena turut dilibatkan dalam proses produksi krispi ikan tersebut. Hal itu Aang lakukan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi warga sekitar. Keuntungan juga dirasakan para nelayan di sekitar Waduk Cirata yang memiliki jumlah ikan petek berlimpah. 

"Saya ingin menjadikan hidup ini bukan hanya sekedar untuk diri sendiri. Tapi, juga bisa bermanfaat untuk orang lain,” lanjut pemuda kelahiran tahun 1990 tersebut. 

Dalam mengembangkan usahanya, Aang mengaku sudah memiliki pasar secara online. Bahkan, penyebaran produk olahannya bukan hanya dalam negeri saja, melainkan hingga ke luar negeri. Setiap bulannya, Aang bisa memproduksi sekitar 1.500 pak dengan omzet antara Rp 130 - Rp 150 juta. 

"Saya mengajak kepada siapapun untuk berinvestasi di desa. Jangan terus-terusan dikota. Jika ada yang investasi di desa, desa itu akan berkembang, desa itu akan pesat, ekonomi desa akan tumbuh dengan sendirinya. indonesia akan menjadi negara maju apabila desa-desanya maju,” ujar Aang. 

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, pun mengapresiasi usaha Aang Permana. Menurutnya, desa-desa di Indonesia membutuhkan sosok pemuda seperti Aang yang jeli dan gigih mengembangkan potensi daerahnya sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Selain kepada Aang, Mendes PDTT juga memberikan apresiasi kepada I Gusti Made Rus Alit. Ia berhasil mengembangkan pompa air hidrolik untuk membantu masyarakat Kabupaten Tabanan, Bali, mengatasi permasalahan kekurangan air. 

Malam penghargaan Kick Andy Heroes 2017 juga turut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.(p/ab)