Kementan Targetkan Lulusan Pendidikan Vokasi Berjiwa Wirausaha

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang menaungi tujuh politeknik dan tiga SMK-PP selalu mendorong adanya gerakan literasi. Membangun pendidikan Tinggi vokasi di era Industri 4.0 pada masa pandemik covid-19. Acara yang dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi ini dihadiri Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi pertanian, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dan sejumlah akademisi, dosen, pustakawan dan Mahasiswa. 

“Pendidikan vokasi prioritaskan SDM yang profesional, Mandiri dan berdaya saing. Tiga hal tersebut yang wajib dimiliki SDM untuk meningkatkan produktifitas dan yang tidak kalah penting SDM tersebut harus memiliki jiwa wirausaha, Kamis (09/07). 

Menurut prof. Dedi Nursyamsi kita harus meninggalkan pertanian konvensional untuk menuju pertanian modern dengan teknologi, dimana pertanian itu harus menguntungkan. Pertanian kita harus mengetahui value pasar sehingganya pertanian kita menguntungkan.

Untuk menghasilkan SDM Profesional, Mandiri, berdaya saing dan berwirausaha salah satunya melalui pendidikan vokasi. nantinya alumni bisa diserap oleh dunia usaha dan dunia industry serta menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan rekan-rekannya yang lain.

Alumni pendidikan vokasi menghasilkan job seeker maupun job creator. Dimana akan tertampung dunia Usaha dan Dunia Industri. Sehingganya pendidikan vokasi untuk terus melakukan evaluasi dan inovasi dalam pencapaian target Produktifitas Pertanian dalam hal Sumber Daya Manusia.

Kepala Badan PPSDMP menambahkan bahwa Pandemi Covid-19 di Indonesia telah menimbulkan dampak serius pada banyak pendidikan vokasi. Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan yang melibatkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin.

Seperti pertemuan tatap muka di kelas, proses pembimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum seminar dan lain sebagainya. Dan akhirnya, berbagai aktivitas rutin ini terhambat karena untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Dengan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh, pendidikan tetap bisa berjalan meskipun kita sedang mengalami pandemi COVID-19. Justru ada hikmah yang bisa kita ambil bahwa arah pendidikan memang harus menuju sistem edukasi 4.0," ungkap Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi. (drea)