Jakarta Hajatan ke-495, Pemkot Jakpus Usung Sejarah Lapangan Banteng

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengusung sejarah kawasan Lapangan Banteng dalam pencanangan Jakarta Hajatan ke-495, Selasa (24/5).

Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, Lapangan Banteng dipilih karena memiliki nilai history yang panjang. Lokasi ini dulu bernama Waterlooplein dalam bahasa Belanda yaitu suatu lapangan yang terletak di Weltevreden, Batavia tidak jauh dari Gereja Katedral Jakarta.

"Monumen ini punya sejarah panjang pada 17 Agustus 1963 sebagai monumen pembebasan Irian Barat. Tahun 70an Lapangan Banteng menjadi terminal dan aktivitasnya sangat ramai. Pada1981 terminal yang berada di sudut tenggara lapangan ditutup, barulah tahun 90-an dijadikan ruang terbuka hijau," bebernya.

Atas dasar sejarah yang panjang dan menarik dipelajari ini, kata Dhany, Lapangan Banteng dinilai cocok dijadikan lokasi Jakarta Hajatan di Jakarta Pusat.

"Semoga di HUT ke-495 ini Jakarta, khususnya Jakarta Pusat semakin maju," tutupnya.

Kegiatan Jakarta Hajat di Lapangan Banteng ini, dimeriahkan dengan puluhan stand bazar kolaborasi, penampilan musik dan tarian, story telling dan vaksinasi.(rls)