Investasi Gorontalo Tahun 2019 Capai Rp.6,922 Triliun

By Abdi Satria


nusakini.com-Gorontalo-Capaian realisasi investasi triwulan III (Juli-September) tahun 2019 menyentuh angka Rp. 6,922 triliun atau 89 persen dari target Rp. 7,745 triliun yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Capaian tersebut dilihat dalam tiga model investasi, yakni Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan dan PMDN Non Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE). 

Dalam model investasi PMA, tiga sektor yang berperan penting berupa sektor primer, sekunder dan tersier menyumbang angka Rp. 2,106 triliun. Sementara investasi PMDN dan PMDN Non SPIPISE berkontribusi di angka Rp. 4,814 triliun. 

“Dalam investasi PMA investasi paling tinggi dihasilkan oleh sektor usaha pertambangan, yakni sebesar 62,59 persen. Sementara untuk investasi PMDN dan PMDN Non SPIPISE, penyumbang terbesar ada pada sektor Jasa lainnya yakni sebesar 33,85 persen,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo, Bambang Trihandoko, Selasa (31/12). 

Provinsi Gorontalo sebagai daerah yang sedang berkembang bisa menjadi ladang yang yang menguntungkan bagi para investor. Maraknya pembangunan mampu menjadi magnet bagi investor untuk berinvestasi di Gorontalo. 

Kelistrikan 

Beberapa hal yang mempengaruhi maraknya investasi di daerah diantaranya adalah infrastruktur yang memadai, pasokan listrik yang cukup dan juga keamanan. Di Gorontalo pembangunan infrastruktur terus di genjot. Mulai dari dibangunnya bandara baru, didukung juga dengan perbaikan dan pembangunan jalan-jalan besar yang menghubungkan kabupaten dan kota. 

Ketersediaan pasokan listrik juga menjadi salah satu fakor meningkatnya investasi. 

Listrik adalah kebutuhan utama rakyat diseluruh Indonesia, tanpa listrik roda ekonomi akan macet total. Pabrik dan industri besar menggunakan dan bergantung pada listrik. 

Di Provinsi Gorontalo, tercatat pada tahun 2017 sebanyak 7.756 rumah tangga sasaran (RTS) yang belum teraliri listrik. Sementara itu, tahun 2018 RTS yang telah terpasang listrik sebanyak 5.241 unit. Jumlah tersebut bertambah dengan adanya lagi pemasangan listrik di tahun 2019 sebanyak 836 unit rumah. 

“Di tahun 2017 kami melakukan sambungan listrik di 480 unit rumah. Tahun slanjutnya kami melakukan pemasangan sebanyak 231 unit. Dan di tahun 2019 ini, kami memasang lagi sebanyak 836 unit rumah,” tambah Bambang. 

Selain pemasangan sambungan listrik di rumah-rumah warga, pemerintah provinsi Gorontalo juga melakukan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU). Dengan total pemasangan 2.644 PJU. Rinciannya, tahun 2018 2.283 unit PJU, yang terdiri dari 48 unit di lingkungan Rumah Sakit Ainun dan 2.235 unit yang tersebar di Kabupaten/Kota. Selanjutnya di tahun 2019, 361 unit PJU terpasang di sepanjang jalan menuju Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo. (p/ab)