Interaksi Bertemu Masyarakat Tinggi, Relawan Berhak Menerima Vaksin Booster

By Abdi Satria


nusakini.com-Yogyakarta-Mengetahui vitalnya peran relawan dalam penanggulangan covid-19, Budi Setiawan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah bersyukur akhirnya atas komitmen Dinas Kesehatan, relawan dapat menerima booster vaksin atau vaksin dosis tiga.

Demikian disampaikan Budi pada (3/12) di acara Dialog Lintas Jogja Pagi “Vaksin Booster untuk Relawan di DIY” yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta secara daring. Atas komitmen tersebut, relawan Muhammadiyah baik yang tergabung dalam MCCC maupun MDMC mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemangku kebijakan.

Budi menjelaskan, booster vaksin memang belum diperuntukkan bagi masyarakat luas, hanya kepada beberapa yang diantaranya ketika melakukan vaksin dosis satu dan dua tubuh tidak merespon, dan imunitas tubuh seusai divaksin tidak bisa bertahan lama.

Booster vaksin juga diperuntukkan bagi relawan yang diharuskan memiliki mobilitas tinggi untuk bertemu dengan masyarakat.

“Dengan mendapatkan booster ini mereka (red; relawan) lebih semangat, khususnya buat relawan yang sukar untuk menghindari jarak antar manusia, karena mereka harus menolong orang,” tuturnya.

Kepada relawan dan masyarakat umum, Budi menerangkan supaya jangan ragu dalam mengikuti vaksinasi. Terkait dengan jenis-jenis vaksin yang digunakan, supaya masyarakat tidak terlalu mendramatisir keadaan dengan menganggap vaksin ini atau yang itu memiliki efek yang mematikan.

Merujuk ke beberapa penelitian, Budi menyebut di saat situasi genting, darurat, dan mendesak seperti sekarang, vaksin yang paling baik untuk saat ini adalah ‘vaksin yang ada/tersedia’. Ia berpesan supaya masyarakat tidak ragu-ragu dalam mengikuti vaksinasi, sebab vaksin yang berikan kepada masyarakat pasti sudah melewati uji penelitian.

“Masyarakat jangan sampai mengambil kesimpulan yang tidak pas, sebab akan menjadi persoalan. Masyarakat yang ikut vaksin tidak usah ragu-ragu, toh nanti juga ada skrining wawancara, cek tensi, atau fisik yang lain,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Budi juga menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan covid-19. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk siap mengikuti perubahan perilaku baru dengan standar protokol kesehatan. Sementara itu, mengingat masih banyak simpang siur informasi yang membuat kegaduhan di masyarakat, maka edukasi masyarakat tidak boleh putus.(rls)