Ini loh Penghasilan Utama Google

By Admin


nusakini.com - Google merupakan perusahaan berbasis internet terbesar di dunia. Bisnis inti Google sendiri adalah mesin pencari. Perusahaan yang lahir dari teras rumah tersebut tak ubahnya “kiblat” informasi bagi masyarakat maya, mulai dari mencari resep makanan hingga harga saham teranyar.

Tak berhenti di mesin pencari, Google kemudian membuat layanan-layanan turunan semacam Gmail, YouTube, Search, Drive, Maps, hingga Play Store. Tiap layanan punya fungsi yang signifikan untuk membantu aktivitas sehari-hari masyarakat modern. 

Di sisi lain, Google pun terbantu karena pengguna dengan sukarela, bahkan beberapa tidak sadar telah menyerahkan informasi personal. Apa musik yang disukai si A? Bagaimana kebiasaan si A menonton YouTube? Apa yang sering dicari si A di Search? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut terhimpun di Google. 

Untuk lebih rinci, setidaknya ada lima pintu masuk yang menjadi penghasilan utama Google, apa aja yah gan?

  • 1. AdWords


Fitur AdWords memungkinkan pengiklan menjangkau khalayak online dengan beriklan di platform Google. Jika Anda pernah mencari suatu informasi, misalnya “kopi berkualitas” di kolom pencarian Google, Anda bakal mendapati beberapa baris hasil penelusuran teratas yang disematkan embel-embel “Ad”. Informasi itu dipasang oleh pengiklan yang menggunakan fitur AdWords Google.

Tak cuma di Search, AdWords juga malang-melintang di layanan Google lainnya, semisal YouTube dan Maps. Intinya, format iklan yang terpatri di layanan milik Google merupakan AdWords, baik bentuknya banner, teks, video, gambar, rekomendasi, dll.

Rentang pembayaran AdWords pun beragam, sesuai dengan tool yang digunakan pengiklan. Makin banyak tool yang dipakai, iklan akan tersampaikan ke pasar yang spesifik dan sesuai sasaran. Setiap klik yang didapat pengiklan punya nilai bayaran ke Google. Dari 75 miliar dollar AS penghasilan Google pada 2015, sebanyak 52,4 miliar dollar AS (Rp 689 triliun) atau mayoritasnya, berasal dari AdWords.

  • 2. AdSense


Adsense sangat populer di kalangan publisher atau kreator. Pemilik website atau kerap disebut blogger dan kreator YouTube alias YouTuber adalah dua pihak yang mendapat untung paling besar dari AdSense.

AdSense merupakan sarana beriklan, di mana Google memediasi pengiklan dengan para kreator yang punya massa online. AdSense ini sangat menitikberatkan traffic suatu blog atau view suatu channel YouTube. AdSense merupakan sumber pendapatan kedua Google setelah AdWords. Pada 2015 lalu, dari keuntungan 75 miliar dollar AS, kontribusi Google AdSense mencapai 15 miliar dollar AS atau setara Rp 197 triliun.

  • 3. AdMob


AdMob sejatinya sama dengan AdSense, namun untuk platform mobile. AdMob ini digunakan oleh para pembuat aplikasi yang biasanya di jual di Google Play Store. Jika Anda pernah bermain game atau mengunduh aplikasi di Play Store, biasanya muncul iklan beruba banner di sudut bawah aplikasi atau tiba-tiba muncul di layar depan. Itulah salah satu wujud AdMob.

Pada AdWords, AdSense, dan AdMob, pengiklan cuma membayar jika iklannya diklik oleh masyarakat maya. Harga tiap kliknya pun beragam, sesuai dengan tool yang digunakan. Pada AdWords, duit iklan serta merta masuk ke Google. Sementara itu, pada AdSense dan AdMob, Google harus membagi penghasilan ke kreator.

  • 4. Freemium


Selain AdWords, AdSense, dan AdMob, pendapatan Google lainnya berasal dari layanan Freemium. Pendapatan dari sumber ini tidak spektakuler seperti yang beberapa layanan diatas. Digabung dengan pemasukan-pemasukan “receh” Google lainya, kontribusi layanan Freemium ke kas Google cuma 7,2 miliar dollar AS atau Rp 94 triliun pada 2015.

Freemium sendiri merupakan model bisnis di mana Google menawarkan fitur dasar kepada pengguna dengan batasan tertentu. Pengguna harus membayar untuk memaksimalkan fitur tersebut. Dua contoh Freemium Google yang paling populer adalah Drive dan Analytics. Drive merupakan media penyimpanan untuk menghimpun semua file maya pengguna, baik berupa dokumen email, foto, video, dan lainnya.

  • 5. Perangkat elektronik


Mulai 2010, Google mulai merambah bisnis perangkat mobile. Di bawah merek Nexus, Google menggandeng beberapa vendor ternama untuk mengembangkan produknya. HTC menjadi perusahaan pertama yang digandeng Google untuk menghadirkan Nexus One pada Januari 2010 silam. Selanjutnya ada beberapa seri penerus yang rutin meluncur tiap tahun.

Merek Nexus tak terpaku pada smartphone, tapi juga tablet. Sementara itu, untuk produk laptop, Google memilih nama Chromebook. Bahkan satu bulan mendatang Google dijadwalkan akan merilis smartphone termutakhir. Menurut selentingan kabar, Google kali ini akan melepas nama Nexus dan menggantinya dengan keluaran terbaru yang sudah dinantikan saat ini yaitu Google Pixel. (n/om) Google