Google Pecat Insiyur yang Bilang Teknologi AI Punya Perasaan

By Nad

nusakini.com - Internasional - Google telah memecat salah satu insinyurnya yang mengatakan bahwa sistem kecerdasan buatan perusahaan memiliki perasaan.

Bulan lalu, Blake Lemoine mengumumkan teorinya bahwa teknologi bahasa Google adalah makhluk hidup dan karena itu "keinginannya" harus dihormati.

Google, ditambah beberapa pakar AI, membantah klaim tersebut dan pada hari Jumat (22/7) perusahaan mengkonfirmasi bahwa dia telah dipecat.

Lemoine mengatakan kepada BBC dia mendapatkan nasihat hukum, dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan klaim Lemoine tentang The Language Model for Dialogue Applications (Lamda) "sepenuhnya tidak berdasar" dan bahwa perusahaan bekerja dengannya selama "berbulan-bulan" untuk mengklarifikasi hal ini.

"Jadi, sangat disesalkan bahwa meskipun keterlibatan panjang pada topik ini, Blake masih memilih untuk terus-menerus melanggar kebijakan ketenagakerjaan dan keamanan data yang jelas yang mencakup kebutuhan untuk melindungi informasi produk," kata pernyataan itu.

Lamda adalah teknologi terobosan yang menurut Google dapat terlibat dalam percakapan yang mengalir bebas. Ini adalah alat perusahaan untuk membangun chatbot.

Blake Lemoine mulai menjadi berita utama bulan lalu ketika dia mengatakan Lamda menunjukkan kesadaran seperti manusia. Ini memicu diskusi di antara para ahli dan penggemar AI tentang kemajuan teknologi yang dirancang untuk meniru manusia.

Lemoine, yang bekerja untuk tim Responsible AI di Google, mengatakan kepada The Washington Post bahwa tugasnya adalah menguji apakah teknologi tersebut menggunakan bahasa diskriminasi atau ujaran kebencian.

Dia menemukan Lamda menunjukkan kesadaran diri dan bisa mengadakan percakapan tentang agama, emosi dan ketakutan. Hal ini membuat Lemoine percaya bahwa di balik keterampilan verbalnya yang mengesankan mungkin juga terdapat pikiran yang hidup.

Temuannya ditolak oleh Google dan dia ditempatkan pada cuti berbayar karena melanggar kebijakan kerahasiaan perusahaan.

Lemoine kemudian menerbitkan percakapan dia dan orang lain dengan Lamda, untuk mendukung klaimnya.

Dalam pernyataannya, Google mengatakan bahwa pengembangan AI yang bertanggung jawab "sangat serius" dan menerbitkan laporan yang merinci hal ini. Ia menambahkan bahwa setiap kekhawatiran karyawan tentang teknologi perusahaan ditinjau "secara ekstensif", dan bahwa Lamda telah melalui 11 ulasan.

"Kami berharap Blake baik-baik saja", pernyataan itu berakhir.

Lemoine bukanlah insinyur AI pertama yang berbicara di hadapan publik dengan klaim bahwa teknologi AI menjadi lebih sadar. Juga bulan lalu, karyawan Google lainnya berbagi pemikiran serupa dengan The Economist. (bbc/dd)