Dosen PTKI Penerima Beasiswa PIES Australia Rilis Buku Memoar Perjalanan Akademik
By Abdi Satria
nusakini.com-Jember- Dua dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) alumni program Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES) meluncurkan buku baru berjudul “Dari Carbella ke Canberra: Geliat Akademik, Jaringan Intelektual dan Wacana Keagamaan di Panggung Internasional”.
Buku ini diterbitkan oleh penerbit Bildung Yogyakarta. Kata pengantar buku ini ditulis oleh Emeritus Professor Greg Fealy, Emeritus Professor Virginia Hooker, dan Sally White.
Buku ini ditulis Wildani Hefni, dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember dan Rizqa Ahmadi, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung. Keduanya merupakan alumni PIES yang merupakan program kerja sama antara kampus Australian National University (ANU) Canberra dan Kementerian Agama. PIES juga didukung oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia sebagai pemberi beasiswa.
Wildani Hefni mengungkapkan, buku ini merupakan catatan reflektif dari perjalanan akademik terutama saat di ibu kota Australia, Canberra. Menurutnya, perjalanan akademik itu penting untuk dikenang karena telah mengantarkannya belajar di luar negeri pada tingkat doktoral.
“Belajar di luar negeri pada tingkat doktoral menjadi impian kami. Tak pernah terbayangkan, impian itu menjadi kenyataan. Kami bahagia dapat menyampaikan gagasan dan argumen-argumen ilmiah di depan khalayak internasional. Kisah perjuangan itulah yang kami tuangkan dalam buku ini,” ungkap Wildani Hefni saat peluncuran buku, Kamis (21/7/2022) di Jember.
Dikatakan Wildan, buku ini juga berisi ulasan tentang pengalaman menjadi anggota kelompok minoritas, pengalaman berjejaring dengan akademisi luar negeri, serta wacana keagamaan di panggung internasional. “Kami menyuguhkan buku ini berdasar pengalaman empirik. Semoga bermanfaat dan menjadi guidline bagi siapapun, terutama mereka yang akan melanjutkan studi di luar negeri,” ungkap Wildan yang juga dosen Fakultas Syariah dan Pascasarjana UIN KHAS Jember.
Sementara Rizqa Ahmadi menceritakan, buku ini ditulis sebagai penanda bahwa perjalanan akademik itu tidak semata-mata persoalan kecerdasan dan kerja keras, namun juga kerja cerdas. Menurutnya, jika studi doktoral dijalani di negeri sendiri, mungkin biasa sebagaimana umumnya.
“Studi di luar negeri memiliki tantangan tersendiri. Ada banyak tantangan, kecemasan, godaan, problem sosial, budaya, dan lainnya. Karena itu, buku ini hadir mengisahkan pergulatan menjalani tirakat akademik hingga akhirnya menemukan surga akademik,” terang Rizqa Ahmadi yang saat ini menjadi Sekretaris Jurusan Aqidah dan Filsafat Pascasarjana UIN SATU Tulungagung.
Hadir sebagai pembahas buku ini antara lain, pengasuh pesantren Darul Falah Cianjur dan awardee beasiswa S3 LPDP ke Oxford University Irfan L Sarhindi, alumni program doktor ANU-Canberra Australia Sitta Rosdaniah.
Sementara yang memberikan testimoni, antara lain dosen di ANU-Canberra Emeritus Professor Greg Fealy, Emeritus Professor Virginia Hooker, Sally White, Rois Syuriah PCINU Australia New-Zealand Gus Nadirsyah Hosen, Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis M. Adib Abdushomad, Rektor UINSA Surabaya Akh. Muzakki, Rektor UIN KHAS Jember Babun Suharto, Rektor IAIN Ponorogo Evi Muafiah, dan alumni S3 ANU-Canberra yang sekaligus analis Australian Strategic Policy Institute Gatra Priyandita. (rls)