Djarot Optimistis Jakarta Pertahankan Peran Strategis Meski Bukan Lagi Ibu Kota
By Admin
nusakini.com, Djarot Saiful Hidayat optimistis Jakarta akan mempertahankan perannya sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan, meskipun tidak lagi sebagai ibu kota negara. Djarot yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Juni hingga 15 Oktober 2017, juga berharap Jakarta dapat terus menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan juga negara-negara lain.
"Tetaplah pola pikir kita meskipun secara de jure ibu kota kita sudah dipindah di IKN, tetapi kita pikirannya harus tetap Jakarta harus kita bangun betul menjadi kota pemerintahan yang baik, yang bisa membangun hubungan kerja sama bukan hanya dengan pemerintah pusat tetapi juga dengan pemerintahan negara-negara di dunia," ujar Djarot, ditemui di sela-sela acara Bentang Harapan Jakarta (JakASA) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/12).
Untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota global, Djarot menekankan, perlunya membangun pemerintahan yang bersih, melayani, inovatif, dan mampu menegakkan aturan dengan tegas. Selain itu, menurutnya, pemerintah juga harus mampu membangun karakter warga Jakarta untuk disiplin.
"Kota Jakarta ini juga membutuhkan suatu pemetaan yang berkelanjutan sehingga program-program kemarin itu yang baik-baik itu harus tetap dilanjutkan sehingga Kota Jakarta akan semakin cepat untuk bisa mewujudkan Jakarta sebagai kota global menyongsong lima abad ke depan," kata Djarot.
Lebih lanjut, Djarot juga menyoroti sejumlah permasalahan di Jakarta yang masih menjadi PR untuk diselesaikan, seperti banjir rob, kemacetan dan masih tingginya risiko bencana. Menurut Djarot, kondisi ini menjadi tantangan besar dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global yang layak huni.
Untuk menyelesaikan masalah kemacetan, ia menyarankan agar memaksimalkan penggunaan transportasi publik. Selain itu, layanan dan jumlah armada transportasi publik pun perlu ditingkatkan.
"Kita juga melihat Kota Jakarta masih menghadapi bencana banjir, kebakaran dan ini sebagai pekerjaan rumah kita kalau kita mau mewujudkan Kota Jakarta menyongsong lima abad menjadi kota global yang nyaman untuk ditinggali," tandasnya. (*)