Dituding Kucurkan Dana ke Israel, Ini Jawaban Tegas Starbucks
By Admin
JAKARTA - Starbucks akhirnya buka suara terkait pihaknya yang dituding pro Israel hingga ramai seruan boikot. Dalam pernyataan resminya, manajemen mengaku tidak memberikan bantuan finansial dengan cara apapun ke Israel.
Kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) ini jadi sasaran aksi boikot usai Israel menyerang jalur Gaza. Namun manajemen menegaskan pihaknya tidak terlibat pendanaan apa pun ke Israel.
Manajemen juga mengklaim bahwa Starbucks tidak pernah mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah Israel atau tentara Israel. Sebagai perusahaan publik, pihaknya menyebut diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement.
"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat," ucapnya.
Starbucks juga membantah rumor yang menyebut penutupan gerainya di Israel dilandasi alasan politik. Manajemen menjelaskan keputusan bisnis perusahaan tidak ada yang terkait politik.
"Kami memutuskan membubarkan kemitraan kami di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional yang kami alami di pasar tersebut. Setelah berdiskusi selama berbulan-bulan dengan mitra kami, kami sampai pada keputusan ini," jelasnya.
Sebagai informasi, kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tersebut memiliki gerai yang tersebar di 86 pasar termasuk lebih dari 1.900 toko di 11 wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang mempekerjakan lebih dari 19 ribu karyawan yang mengenakan green apron. Di Israel, Starbucks memutuskan untuk membubarkan kemitraannya pada 2003 karena tantangan operasional yang dialami di pasar tersebut.
"400 ribu partner kami di seluruh dunia memiliki pandangan berbeda mengenai beragam topik. Terlepas dari spektrum keyakinan tersebut, Starbucks telah dan tetap menjadi organisasi non-politik," tegasnya.
Starbucks Indonesia menyatakan perusahaan tidak mendukung berbagai tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan. Pihaknya turut menyampaikan simpati bagi mereka yang menjadi korban dan terkena dampak akibat aksi keji yang terjadi di Timur Tengah.
"Kami dengan tegas menyatakan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan, sepenuhnya mendukung usaha perdamaian di dunia," tutur Starbucks. (*)