Disparekraf Gelar Wisata Religi Promosikan Destinasi di Jakarta

By Admin


nusakini.com, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI, Minggu (16/3), kembali mengadakan Perjalanan Wisata Religi dalam upaya mempromosikan wisata di Jakarta.

Kegiatan berkonsep walking tour ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari masyarakat dan anggota Asosiasi Pariwisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia.

Kepala Dinas Parikeraf, Andhika Permata mengatakan, wisata religi memiliki potensi besar menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Jakarta saat ini sedang mendorong kegiatan wisata urban yang dilakukan di lingkungan perkotaan dengan berbagai daya tarik atau atraksi di dalamnya yang salah satu aspeknya adalah religi,” ujarnya Andhika.

Melalui kegiatan ini, lanjut Andhika, pihaknya optimis dapat meningkatkan daya tarik wisatal yang kaya akan sejarah dan budaya.

Ia memaparkan, rute perjalanan wisata religi mencakup kunjungan ke beberapa masjid bersejarah dan situs religi di Jakarta. Diantaranya, Masjid At-Tin Jakarta Timur.

Lalu, Museum Bayt Al Quran yang terletak di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah dan Masjid Al Mubarok di dalam areal Museum Satria Mandala, Kuningan, Jakarta Selatan.

Di akhir perjalanan wisata religi, peserta berbuka puasa di rumah makan betawi Soto H Ma'ruf di Jalan Pramuka, Jakarta Timur

"Wisata religi mengekplorasi beberapa masjid dan museum bersejarah," tuturnya.

Ia menuturkan, peserta wisata religi juga diajak menikmati pengalaman serta berkeliling di Bendungan Hilir untuk merasakan nuansa Ramadan di Jakarta.

"Kami ingin memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengenal lebih dalam kuliner khas Ramadan, serta merasakan suasana penuh kebersamaan di salah satu kawasan kuliner yang populer di Jakarta Pusat" tuturnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan menjadi salah satu agenda tahunan dalam rangkaian promosi wisata religi di Jakarta.

”Harapannya peserta selain belajar perkembangan Islam di Jakarta tetapi juga berbagi informasi melalui media sosial masing-masing untuk promosi dan memotivasi orang-orang berkunjung ke destinasi religi,” jelasnya.

Sementara Muzrifah Muhidin (60), waega Rawa Bolong, Jakarta Barat mengaku senang dapat ikut serta dalam kegiatan wisata religi yang digelar oleh Disparekraf DKI Jakarta.

"Saya mendaftarkan diri melalui instagram Disparekraf DKI dan alhamdulilah diajak berwisata religi," bebernya.

Ia mengaku, keuntungan yang diperoleh saat mengikuti wisata religi yakni teman dan peluang ke depan.

"Saya juga mendapatkan banyak informasi yang belum diketahui seperti Masjid Al Mubarok di dalam Museum Museum Satria Mandala yang telah dibangun tahun 1527 oleh Pangeran Adipati Awangga (Pangeran Kuningan)," ungkapnya. (*)