Diskusi PEMNA Untuk Mencari Solusi Kemiskinan dan Ketidaksetaraan

By Admin

nusakini.com--Direktur Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono menyampaikan pidato selamat datang pada kegiatan Public Expenditure Management Network In Asia (PEMNA) Plenary Meeting 2017 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Senin (8/5). 

"Saya ingin menyampaikan salam hangat kami kepada komite pengarah PEMNA, delegasi PEMNA dari berbagai negara di Asia, dan juga mitra pengembangan PEMNA dari Bank Dunia, IMF, Uni Eropa, Institut Keuangan Publik Korea (KIPF), OECD dan negara-negara donor," jelas Marwanto. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan untuk berdiskusi mencari solusi dari kemiskinan dan ketidaksetaraan. "Hari ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk mendiskusikan peran, strategi, dan pelaksanaan anggaran dan belanja pemerintah untuk meningkatkan standar hidup masyarakat di setiap negara, dengan memperbaiki akar penyebab kemiskinan dan ketidaksetaraan," tambahnya.

Ia juga meyakini bahwa bahwa penyediaan sarana pendidikan, keterampilan dan kesehatan dapat mengurangi tingkat kemiskinan. "Saya mempercayai bahwa menyediakan sarana pendidikan, keterampilan, dan kesehatan dapat secara efektif meningkatkan pendapatan orang miskin dan berujung pada mengeluarkan mereka dari jerat kemiskinan," tegasnya. 

Sebagai informasi, kegiatan PEMNA Plenary Meeting 2017 dilaksanakan pada 8-10 Mei 2017 ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan negara-negara anggota PEMNA antara lain: Brunei Darussalam, Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam. 

Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan dari mitra PEMNA, antara lain: Bank Dunia, Institut Keuangan Publik Korea/the Korean Institute for Public Finance (KIPF), Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan institusi/lembaga donor untuk Indonesia, antara lain: Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), United States Agency for International Development (USAID), Australian Agency for International Development (AUSAID), Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KFW) dan Canadian International Development Agency (CIDA), sehingga jumlah peserta yang hadir kurang lebih 200 orang. (p/ab)