Cegah Karlahut di Riau, BPPT Semai Garam Untuk Percepat Hujan

By Admin


nusakini.com - Mendukung penuh kegiatan Siaga Darurat Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) Provinsi Riau, BPPT kembali melakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang secara resmi di buka di Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin (14/07/2016).

Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPDP Riau, Edward Sanger menjelaskan sejak 7 Maret hingga 30 November mendatang, Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla dan Bencana Asap. 

"Kenapa kami telah menetapkan status siaga darurat, karena kami tidak ingin kejadian tahun 2015 lalu terulang kembali. Sudah belasan tahun kami mengalami hal ini, cukup lah sudah," terangnya. 

Edward menambahkan, dengan adanya keikutsertaan Tim TMC BPPT dalam Satgas (Satuan Tugas) Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau, akan memperkuat jalannya kegiatan ini. "Saya optimis dengan hujan buatan yang dilakukan BPPT, target Riau bebas asap di tahun ini dapat terealisasi," tegasnya. 

Teknologi Modifikasi Cuaca, atau yang lebih dikenal dengan hujan buatan, menurut Deputi Kepala BPPT Bidang TPSA, Wimpie A Nugraha, merupakan bagian dari multi hazard early warning system yang dikembangkan BPPT. 

"Kita tentu tidak ingin dianggap remeh oleh negara lain dalam hal penanganan bencana. Jangan sampai kita tergopoh gopoh menghadapi situasi yang sebenarnya bisa kita mitigasi kan. Kesiapsiagaan kita harus selalu ada". 

Dalam kegiatan TMC, BPPT menempatkan personil di dua lokasi pos pengamatan meteorologi (posmet,yakni di daerah Dumai dan Pelalawan. Sementara dalam pelaksanaannya, pesawat yang digunakan adalah jenis Casa dengan nomor registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service. Bahan semai yang digunakan dalam mempercepat proses hujan adalah garam (NaCl) berbentuk powder dengan ukuran butir orde mikron atau yang sangat halus. (p/mk)