BPP Kostratani Efektif Sebagai Pusat Data dan Informasi

By Admin


nusakini.com - SUMBA BARAT DAYA - Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Siti Munifah, menilai kehadiran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) bisa menjadi lebih efektif sebagai pusat data dan informasi, gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat membangun jejaring kerjasama.  

“Untuk itu, Kepala Dinas harus segera mempererat sinergi, segera bekerjasama dengan Kominfo agar tersedia internet dan PLN untuk ketersediaan listrik bagi BPP,” ujar Siti Munifah saat melaunching model BPP Kostratani di BPP Karuni, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya, NTT, Senin (9/11/2020)

Siti Munifah mengatakan, membangun pertanian tidak bisa dari Jakarta, tapi dari desa dan kecamatan. Karena, Jakarta hanya membuat konsep program pembangunan. Sedangkan operasionalnya ada di daerah.

“Selain itu, pejabat daerah harus mendengar apa keluhan di daerahnya. Kehadiran TNI melalui Babinsa juga bisa mengawal penyuluh dan petani untuk meningkatkan produksi guna menghasilkan pangan didaerahnya,” tegas Munifah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Oktan Depadeda mengungkapkan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Daya Barat semangat dalam membangun Kostratani. Menurutnya, hanya ada beberapa daerah yang perlu sentuhan Kominfo dan PLN agar semua berjalan lancar dan maksimal, serta mampu mensejahterakan rakyat.

“Sekarang masanya online, kecepatan data dan informasi penyuluh kepada petani bisa cepat tersampaikan, sehingga informasi pembangunan pertanian sampai kepada kelompok tani,” tuturnya.

Oktan menambahkan, Kabupaten Sumba Barat Daya mempunyai visi tujuh jembatan emas dan satu diantaranya adalah desa cukup pangan.

“Dengan visi tersebut, peran dinas pertanian dan peternakan menjadi terdepan dibanding sektor yang lain. Dengan adanya Kostratani semua bergerak, kita tidak kerja sendiri, kita punya lahan yang cukup, untuk mencapai visi tersebut sangat mungkin tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat Daya, Rofinus D Kaleka, mengatakan model BPP Kostratani bisa menjadi pusat pengembangan agribisnis terpadu, yaitu terjadi integrasi ternak dan tanaman.

“Apa yang menjadi limbah pertanian bisa menjadi sumber daya pakan yang bisa digunakan untuk pengembangan kedepan. BPP bisa lebih maju dalam konteks pertanian secara utuh yaitu seluruh sub sektor lingkup pertanian, tersentuh dalam mendukung pembangunan pertanian nasional,” katanya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani akan menjadi gerakan pembangunan pertanian.

“Dengan Kostratani, kita akan memaksimalkan, kita akan genjot pertanian. Selain itu, Kostratani juga menjadi tempat belajar, tempat penyuluh mengembangkan pengetahuan, dan tempat petani berkonsultasi. Semua dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” tuturnya.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan penyuluh sebagai garda terdepan harus terus menambah pengetahuan.

“Penyuluh adalah garda terdepan. Penyuluh harus terus mendampingi petani di lapangan. Karena, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia,” katanya.