nusakini.com-Makassar-Badan Eksekutif Persatuan Mahasiswa Tambang Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (BE Permata FT-UH) mengadakan kegiatan Minezone Z Panel Discussion yang mengangkat tema “Polemik Tambang Pasir Laut” pada Sabtu (22/08) via aplikasi Zoom dan YouTube. 

Kegiatan ini diinisiasi karena melihat isu-isu terkait polemik tambang pasir laut yang menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat terkhusus di Kota Makassar baru-baru ini.  

• Fakultas Kedokteran Unhas Bakal Gelar Event KedokteRun Unhas, Ini Cara Pendaftarannya
• Pemilihan Ketua MWA Unhas Penuh Rekayasa, Prof Zulkilfli Benteng Idealisme Kampus
• Wali Amanat Unhas Kini Turun Kelas
• Dua Hari Acara JK di Unhas, Rektor Unhas Tidak Nongol, Pengamat: Ini Sangat Aneh
• Resmi Dilantik, Zulfan Rahimy Pimpin Pengda IAGI Sulselbar Periode 2022-2025

Dodi Dewantara selaku Menteri Kajian, Aksi Strategis, dan Advokasi Bem Permata FT-UH mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah bentuk upayah meningkatkan literasi dan pola pikir kritis mahasiswa terhadap kebijakan dan isu-isu terkait industri pertambangan serta menjawab peranan mahasiswa sebagai iron stock, moral force, social control, guardian of value, dan agent of change menyikapi isu di masyarakat. 

" kegiatan ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa sehingga dapat menyikapi dan dapat memberi pengaruh positif serta solusi sebagai wujud nyata peranan mahasiswa di tengah masyarakat," ungkapnya. 

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 100 peserta ini diisi dengan 3 materi yaitu "Regulasi dan Peranan Pemerintah Menangani Tambang Pasir Laut" oleh Kasubdit Pelayanan Usaha Mineral ESDM, "Potensi, Aspek Teknis, dan Dampak Pasir Laut" oleh Ceo PT. Thalweg Nusantara, dan "Kondisi serta Analisis Dampak dari Kegiatan Tambang Pasir Laut" oleh Koordinator JATAMNAS. 

Di harapkan melalui kegiatan ini mahasiswa akan terus peka akan peranannya terhadap kondisi sosial masyarakat dan terus meningkatkan kemampuan argumentasi dalam menyuarakan aspirasi. (Feby Ardiatri)