Asprov PSSI Sulsel Jelaskan Pergantian Pelatih Tim PON

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Ahmadi Jafri, Plt Sekum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan menggelar jumpa media di Cafe Olala Makassar, Rabu (27/1) terkait pergantian pelatih tim sepakbola PON 2021 Papua dari Maulid Ibrahim ke Usman Halik, eks asisten pelatih PSM U-20 dan Diklat PPLP Sulsel.. "Keputusan Asprov PSSI Sulsel sudah sesuai dengan etika organisasi. KamiĀ  juga mengganti Maulid lebih ke masalah etika," tegas Ahmadi.

Menurut Ahmadi, Maulid dinilai banyak melakukan langkah yang tidak sesuai dengan kewenangannya sebagai pelatih. Diantaranya jarang melakukan koordinasi dengan Asprov selaku otoritas tertinggi sepak bola di Sulsel."Yang paling parah, Maulid tetap menggelar latihan padahal SK pergantiannya sudah diterbitkan Asprov," papar Ahmadi.

Itulah mengapa, Ahmadi menyayangkan para pemain yang tidak mau mengikuti imbauan Asprov agar bergabung dibawah penanganan Usman sebagai pelatih. "Kami pikir sah-sah saja kalau pelatih baru ingin melihat kemampuan mereka. Kalau pun Asprov menggelar seleksi, itu semata untuk memperkuat tim Sulsel yang pada PON 2016 lalu meraih medali perak."

Ahmadi menambahkan, dalam aturan PSSI dan PB PON tidak ada masalah sebuah tim melakukan pergantian pelatih dan pemain sebelum batas waktu pendaftaran 28 Februari mendatang. "Kalau para pemain lama merasa punya kualitas mengapa mereka tidak mau bergabung? Provinsi lain seperti Aceh dan Papua juga membuka kesempatan buat pemain baru unjuk kemampuan," terang Ahmadi.

Secara organisasi, tambah Ahmadi, Asprov sudah melakukan koordinasi dengan Plt. Sekjen PSSI, Yunus Nusi terkait masalah ini. "Demi tegaknya federasi, Sekjen PSSI mendukung penuh langkah Asprov,"tutur Ahmadi.

Saat ini, seleksi pemain baru tim PON Sulsel sudah memasuki tahap yang kedua yang dikuti 70 pemain di Lapangan Telkom, Makassar, 27-29 Januari. Ke-70 pemain ini merupakan hasil seleksi tahap awal yang diikuti oleh 263 orang dari 24 Askab/Askot PSSI se Sulsel, 15-18 Januari lalu. (ab)