Akhiri Kutukan Adu Penalti, Gareth Southgate: Motivasi Inggris Setinggi Layang-Layang

By ommed


nusakini.com - Manajer Inggris Gareth Southgate mengakui bahwa timnya sedang berada dalam moral yang sangat tinggi seusai menyingkirkan Kolombia via adu penalti di babak 16 besar melawan Kolombia, Rabu (4/7) dini hari WIB.

Unggul lebih dulu lewat Harry Kane, Inggris kecolongan gol Yerry Mina di menit terakhir pertandingan. Skor 1-1 terus bertahan sampai babak perpanjangan waktu usai sehingga laga harus dilanjutkan ke adu penalti, sebuah fase di mana Inggris punya rekor sangat buruk, termasuk "kutukan" tak pernah menang di sepanjang sejarah Piala Dunia.

Southgate sendiri pernah merasakan momen pahit kekalahan di adu tos-tosan ini, yakni saat gagal menjadi penendang krusial di semi-final Euro 1996 melawan Jerman. "Momen itu tidak akan pernah lepas dari saya dan sayangnya akan terus menghantui saya selamanya," katanya.

Generasi 2018 akhirnya mematahkan tren negatif adu penalti tersebut dengan mengalahkan Kolombia lewat keunggulan 4-3. "Hari ini adalah momen spesial bagi tim ini dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya," kata Southgate.

"Anda tidak bisa terlepas dari sejarah dan ekspektasi. Tapi para pemain muda ini terlihat sangat menikmati turnamen. Kami membuat sejarah kami sendiri dan kami harus bisa memanfaatkannya."

"Kini, saya sudah memikirkan laga berikut. Swedia akan lawan yang saya kagumi dan ini akan menjadi laga yang sulit. Tetapi untuk saat ini, motivasi kami setinggi layang-layang," imbuhnya.

Duel Inggris versus Swedia di perempat-final akan dilangsungkan pada Sabtu (7/7) mendatang. (fft/om)