AC Milan Congkak Dan Hilang Arah, Untung Menang

By ommed


nusakini.com - Stefano Pioli mengakui AC Milan "berhenti bermain" dan bersikap congkak dengan "merasa laga sudah selesai" saat menghadapi sembilan pemain Bologna, Minggu (24/10 dini hari WIB.

Rossoneri dipaksa jatuh bangun di Stadio Dall'Ara. Setelah unggul 2-0, mereka justru tertampar karena 10 pemain Bologna mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol bunuh diri Zlatan Ibrahimovic dan sepakan Musa Barrow dalam tiga menit.

Tim tuan rumah kehilangan satu personilnya lagi, tetapi Milan membutuhkan sepakan voli magis Ismael Bennacer pada menit ke-84, ditambah dengan penebusan dosa Zlatan di menit tambahan.


"Kami kesulitan, karena bersalah dengan merasa laga sudah selesai saat kami memimpin 2-0 dan unggul jumlah pemain," ujar Pioli kepada Sky Sports soal laga ke-100-nya bersama Milan.

"Jika Anda berhenti bermain, risikonya: apa pun bisa terjadi. Untungnya kami menunjukkan kekuatan untuk memulai kembali dan menyegel kemenangan."

"Melawan sembilan orang, mentalitas kami berubah dan kami bermain terlalu liar. Dengan [Olivier] Giroud dan Ibrahimovic berduet, kami juga kebingungan, kami melepaskan terlalu banyak umpan silang tanpa tujuan jelas."


Saat ditanya apakah awalnya ia berniat menukar Ibra dengan Giroud sebelum kartu merah kedua, Pioli menjawab: "Saya memang berniat melakukan pergantian itu sejak awal, mengingat mereka kalah jumlah satu orang, saya pikir dua striker akan menjadi opsi tambahan."

"Seharusnya kami bisa mengontrol laga saat unggul, tetapi sikap kami salah. Performa paruh pertama amat bagus, kami menciptakan banyak peluang berbahaya, tetapi bersikap salah setelah turun minum, dan itu akan menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan kami."


Milan lagi-lagi menunjukkan kemampuan untuk mencetak gol telat, dan Pioli yakin itu bukan soal kebugaran fisik.

"Mentalitas yang menjadi pembeda, yang membuat kami memburu kemenangan dan terus percaya diri hingga akhir waktu."


Meski harus susah payah, Pioli menilai hasil ini sebagai kemenangan penting, meski melawan sembilan orang sekalipun.

"Ini adalah kemenangan yang sangat penting. Kami tahu setelah berlaga Liga Champions, berat rasanya menghadapi lawan yang punya sepekan penuh untuk mempersiapkan diri, tetapi kami akan belajar dari pengalaman ini."

"Kini kami harus mengembalikan energi fisik dan psikologis agar tak melakukan kesalahan seperti ini lagi." (gi/om)