350 Dosen PTKI Terpilih Ikut Shortcourse Akreditasi Jurnal

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Sebanyak 350 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) terpilih sebagai peserta Shortcourse Akreditasi Jurnal. Mereka adalah pengelola 175 jurnal PTKI. Total ada 590 pendaftar dari 295 jurnal. 

Kepastian peserta terpilih ini dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161 Tahun 2020 tanggal 16 September tentang Peserta Shortcourse Akreditasi Jurnal Tahun 2020. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menyatakan bahwa jurnal merupakan jendela perguruan tinggi. Jurnal merupakan barometer kualitas perguruan tinggi, termasuk PTKI.  

“Untuk melihat bagaimana kualitas perguruan tinggi, salah satu indikatornya dapat dilihat dari kualitas jurnal yang dimiliki. Sebab, jurnal merupakan representasi kualitas riset, dinamika isu-isu akademik, kolaborasi serta networking dengan pihak di luar kampusnya,” ungkap guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini di Jakarta, Kamis (17/09). 

Dirjen Pendidikan Islam menyampaikan rasa syukurnya bahwa beberapa jurnal yang dikelola PTKI telah dinobatkan sebagai jurnal terbaik di tingkat Asia, khususnya bidang kajian keislaman (religious studies). “Hal ini dapat dilihat dari rangking jurnal yang diterbitkan oleh Scimagojr.com, sebuah portal tingkat dunia yang menghimpun jurnal dan indikator ilmiah dari berbagai negara yang dikembangkan dan bersumber pada data base Scopus,” ungkap Muhammad Ali Ramdhani. 

Direktur Diktis, Suyitno, menambahkan shortcourse akreditasi jurnal ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas jurnal, baik untuk tingkat nasional maupun internasional. “Program ini dimaksudkan untuk mempercepat akreditasi jurnal yang belum terakreditasi dan meningkatkan rangking jurnal menuju jurnal internasional bereputasi dan atau Sinta 1," papar Suyitno. 

Meski di tengah masa pandemi Covid-19, upaya dan kreativitas program untuk meningkatkan kualitas dunia perguruan tinggi di tanah air tidak pernah sepi. “Hingga kini, kami telah menyelenggarakan Tadarus Litapdimas yang telah mencapai 20 episode lebih, yang merupakan bagian untuk mendesiminasi atas hasil dan inovasi riset, publikasi ilmiah, karya pengabdian dan disiplin keilmuan tertentu," ujarnya. 

"Selain itu, shortcourse pengabdian masyarakat berbasis ABCD (Asset Based Community Development) dan PAR (Participatory Action Research) dan program lainnya terus berlangsung, meski dilakukan secara virtual," sambung Suyitno yang merupakan guru besar UIN Raden Fatah Palembang. 

Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan kegiatan shortcourse terdiri atas 2 (dua) kelas, yakni Shortcourse Pendampingan Akreditasi Jurnal (PAJ) dan Shortcourse Jurnal Internasional Bereputasi (Scopus) dan/atau Sinta 1 (JIBS). Kelas PAJ akan mempercepat jurnal yang belum terakreditasi menjadi terakrediasi. Kelas ini akan diikuti oleh 200 orang yang merupakan utusan 100 jurnal.  

"Sementara kelas Shortcourse Jurnal Internasional Bereputasi (Scopus) dan/atau Sinta 1 (JIBS) akan diikuti oleh 150 orang dari 75 jurnal,” ungkap Suwendi. 

Menurut Suwendi, saat ini jurnal yang terindeks di Moraref sebagai portal jurnal di lingkungan Kementerian Agama, berjumlah 2.268 jurnal dengan artikel mencapai 62.530 naskah. “Jumlah artikel yang demikian besar tentu merupakan kontribusi tersendiri dalam mengembangkan wacana akademik dan keislaman baik di tanah air maupun dunia,” papar doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(p/ab)