Kantongi Sertifikasi NKV, Daging Sapi Wagyu milik PT. Santosa Agrindo Tembus Ekspor ke Myanmar
By Admin
nusakini.com--Rachmat Indrajaya, Director Corporate Affairs PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengatakan, mengekspor daging sapi Wagyu bukanlah hal yang mudah karena selain harus menghadapi persaingan global dengan negara produsen daging sapi Wagyu, seperti Amerika, Australia dengan kualitasnya yang tinggi, juga harus memenuhi standar peraturan negara pengimpor.
Daging sapi Wagyu yang akan diekspor merupakan sapi yang dipelihara oleh PT. Santosa Agrindo (SANTORI) bergerak dalam bidang penggemukan dan pembiakan sapi potong yang terintegrasi. Menurutnya, SANTORI mempunyai sistem integrasi dari hulu ke hilir, mulai dari Breeding (Pembiakan) sampai ke pengolahan produk daging sapi Wagyu, sistem ini disebut juga dengan “Paddock to Plate” atau yang lebih sering dikenal “dari peternakan hingga dapat disantap”. “Dengan sistem integrasi seperti ini, proses menjaga dan kontrol produk dapat dilakukan dengan baik,” ungkapnya.
“Kualitas dan kesejahteraan hewan adalah hal utama bagi kami. Feedlot dan breedlot dikelola dengan sistem manajemen dan bio sekuritas kelas dunia. Seluruh sapi Wagyu diberikan ruang yang cukup, air yang bersih, dan pakan segar yang berkualitas,” jelas Shuzo Manno, Head of Wagyu PT Santori. “Dengan menggunakan sistem ketelusuran, kami dapat memonitor siklus proses penggemukan sapi Wagyu mulai dari kedatangan sampai menjadi daging pada fasilitas rumah potong kami yang sudah bersertifikasi halal, ISO 22000, dan NKV (Nomor Kontrol Veteriner),” ungkapnya lebih lanjut.
Total kapasitas penggemukan sapi Wagyu di SANTORI sebanyak 150,000 ekor per tahun, kapasitas pembiakan Wagyu 10,000 ekor, dan kapasitas rumah potong modern 24,000 ekor per tahun. Beberapa produk unggulannya antara lain; Tokusen, Blue Label, Bifuteki.
Produk sapi Wagyu lokal bermerek dagang Tokusen ini sebelumnya telah sukses dipasarkan di pasar lokal dan beberapa restoran di kota besar Indonesia. Tokusen diproduksi dengan pengawasan yang ketat untuk menghasilkan daging dengan kualitas dan produksi yang konsisten.
“Melihat pangsa pasar yang cukup menjanjikan, Myanmar merupakan negara pertama yang kami pilih untuk ekspor perdana ini,” ujar Samuel Wibisono, Head of Division PT Santosa Agrindo. “Kami yakin permintaan akan bertambah, melihat peminat daging wagyu yang juga semakin bertambah,” imbuhnya.
“Ekspor perdana ini merupakan sebuah tonggak awal untuk memasuki pasar ASEAN,” ungkap Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA. “Upaya ini juga merupakan bagian untuk mempromosikan produk indonesia sehingga dapat dikenal di mancanegara,” imbuhnya.
Kegiatan ekspor ini akan dilanjutkan dengan diselenggarakannya “Tasting Event” di Novotel Hotel, Yangon, Myanmar. SANTORI akan mengundang para pelaku bisnis hotel dan restoran untuk memperkenalkan lebih lanjut produk-produk SANTORI dan juga menjelaskan mengenai operasional sapi wagyu lokal pertama di Indonesia.
Mengantongi sertifikasi halal serta beberapa standar lolos uji kelayakan untuk melakukan ekspor, SANTORI percaya diri untuk meneruskan ekspor produk Wagyu lokal ini ke beberapa negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Jepang, Singapura, Hong Kong dan Cina. Begitu juga dengan negara lainnya di Timur tengah, yakni Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi yang diyakini memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk produk daging sapi Wagyu dan olahannya.(p/eg)