Profile

Gatot Brajamusti

Tempat Lahir : Sukabumi

Tanggal Lahir : 29/08/1960


Description

Penghujung tahun 2004, nama Gatot Brajamusti tiba-tiba terkenal. Nama pemilik Padepokan Brajamusti, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat ini mencuat seiring raibnya Reza Artamevia pada 12 Desember 2004 lalu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Saat publik heboh, ternyata Reza mondok di sana. Gatot kemudian terlihat sering mendampingi Reza baik saat jumpa pers maupun konser. Setelah itu, lelaki kelahiran 29 Agustus 1962 ini terus menjadi bahan pembicaraan. Anak buahnya juga pernah terlibat baku hantam dengan ayah Reza di awal tahun 2006. Selain Reza, Gatot juga menjadi penasehat spiritual aktris Elma Theana. Masa lalu lelaki yang memelihara kumis ini diselimuti misteri. Gatot mengaku pernah menempuh pendidikan tinggi di beberapa perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Setamat SMA tahun tahun 1979, ia melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tak sampai selesai, ia pun kuliah di IKIP (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia - UPI) Bandung, mengambil jurusan filsafat selama tiga tahun, dan mendapat gelar sarjana. Usai kuliah di Bandung, Gatot menyatakan bahwa ia melanjutkan ke Universitas Al-Azhar, Mesir. Pendidikan yang seharusnya ditempuh selama empat tahun, diakuinya berhasil diselesaikan dalam satu tahun saja. Di Kairo, Gatot mengaku dikenal dengan nama Jambir Al-Barqur. Gatot merilis album religi pada bulan Ramadhan 1429 H (September 2008). Album yang berjudul TUNJUKKAN JALAN YANG LURUS ini merupakan persembahan khusus Gatot kepada istri tercintanya, Dewi Aminah. Dewi dinikahi Gatot pada 13 Agustus 1995. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak, yakni Suci Patiah, Nuendo, dan Alfa. Sebelumnya, Gatot pernah menikah dua kali dan dikaruniai Abdullah Putri, dan Alfi . Nama Gatot kembali mencuat ketika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PARFI periode 2011-2015. Kongres yang akhirnya meloloskan nama Gatot sebagai peraih suara tertinggi tersebut akhitnya dilanda kekisruhan karena Aa Gatot diduga membuat surat palsu yang menyatakan dirinya adalah anggota biasa PARFI sehingga memicu anggota senior PARFI melaporkan pria tersebut ke kepolisian.