Tim Polri Bongkar Berton-ton Sabu, Mendagri Serahkan Langsung Piagam Penghargaan

By Admin

nusakini.com--Dalam diskusi panel di acara Rapat Kerja Teknis Bareskrim Polri, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat menghentikan paparannya tentang persiapan pemilihan kepala daerah. Ia minta izin kepada moderator untuk memberi waktu sebentar. Kata Tjahjo, ia akan menyerahkan piagam penghargaan atas keberhasilan tim kepolisian membongkar penyelundupan sabu-sabu kelas kakap. Tentu ini sangat membanggakan. Sebagai Mendagri, ia merasa sangat bangga. 

"Mohon izin Pak Kabareskrim, ini hasil rapat kami dengan eselon I, eselon II, kami juga input semua kepala daerah. Kami punya rasa bangga mengapresiasi atas keberhasilan kepolisian," kata Tjahjo, di Jakarta, Selasa (6/3). 

Khusus dalam masalah narkoba, kata Tjahjo, Indonesia tengah menghadapi situasi yang bisa dikatakan darurat narkoba. Tentu, keberhasilan tim narkotika Mabes Polri membongkar penyelundupan sabu apalagi yang dibongkar jumlahnya fantastis, prestasi yang membanggakan. Setidaknya, ini bukti, Polri serius memerangi narkoba. Dengan BNN dan TNI, Polri menjadi andalan paling depan memerangi ancaman narkoba yang sudah kian mencemaskan. 

"Khususnya yang pertama adalah penghargaan kepada Satgas narkoba Mabes Polri yang kemarin mampu meringkus 1,6 ton sabu-sabu bersama dengan bea cukai, BNN, Polda Kepri, secara terpadu," kata Tjahjo. 

Kedua, kata Tjahjo, penghargaan serupa juga akan diberikan pada Direktur Tindak Pidana Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Menurut Tjahjo, dibongkarnya penyelundupan sabu-sabu kelas kakap, merupakan kerja tim. Kerja bersama. Terutama kerja tim Polri. 

"Dan yang ketiga (penghargaan) kepada Pak Kabareskrim tentunya sebagai komandan. Pak Kapolri juga kami kirim penghargaannya," katanya. 

Dengan hormat Tjahjo pun mengundang Kabareskrim, Komjen Ari Dono, Kombes Krisno Siregar yang mewakili Direktur Tindak Pidana Pidana Narkoba dan wakil Tim Satgas Narkoba Mabes Polri Kombes Suwondo Nainggolan. Komjen Ari Dono dan dua perwira yang disebut pun naik ke atas panggung. 

Tjahjo pun langsung menyerahkan piagam penghargaan kepada Komjen Ari Dono, dan dua perwira yang mewakili Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri dan Satgas Narkoba Mabes Polri. Kata Tjahjo, tadinya penghargaan akan diberikan kesemua anggota tim Satgas Narkoba. Tapi karena anggota tim harus dirahasiakan, maka penghargaan diberikan secara simbolis kepada yang mewakili. Nanti, penghargaan akan diberikan langsung ke semua anggota tim. 

"Memang tadinya kita mau menyerahkan ke anggotanya lengkap. Tapi kan kalau diumumkan ini kan rahasia. Kasihan nanti enggak boleh terpublikasikan secara terbuka siapa Satgas-satgas ini," katanya. 

Namun yang pasti, prestasi tim Polri membongkar penyelundupan sabu-sabu kelas kakap itu sangat membanggakan. Terlebih ancaman narkoba tak boleh dianggap enteng. Per hari, rata-rata 56 orang meninggal karena narkoba. Prestasi Polri membongkar penyelundupan sabu kemarin, ini bukti Indonesia tak main-main memerangi peredaran narkotika di Tanah Air. Dan tugas memerangi narkoba, bukan hanya tanggung jawab Polri, TNI, BNN, tapi juga tanggung jawab semua elemen masyarakat, termasuk juga kalangan pers. 

"Saya kira tim yang terpadu ini mulai TNI, kepolisian, BNN, dan teman teman Polda Kepri, Bea Cukai dan informasi masyarakat, teman- teman pers juga, diperlukan. Ini akan bisa menuntaskan narkoba," katanya. 

Menurut Tjahjo, terbongkarnya penyelundupan sabu dengan jumlah fantastis adalah buah dari kerja bersama banyak institusi terkait. Karena itu ia juga mengapresiasi setinggi-tingginya kerjasama yang dilakukan antara Satgas Bea Cukai, TNI AL, Tim Mabes Polri, BNN, dan Polda Kepuluan Riau. Kata Tjahjo, penghargaan serupa juga akan diberikan kepada tim Satgas Bea Cukai, TNI AL, BNN dan Polda Kepulauan Riau. 

"Saya juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama Satgas Bea Cukai, TNI AL, Mabes Polri, BNN, dan Polda Kepri," katanya. (p/ab)