SOS Tuntut PSSI Usut Dagelan Bola di Grup A Liga 2

By Admin


nusakini.com-Jakarta-Dagelan Bola terjadi di laga pamungkas Grup A Babak 8 Besar Liga2 Indonesia 2018. Di waktu berbarengan empat tim bertarung untuk memperebutkan dua tiket ke semifinal. Semen Padang menjamu Kalteng Putra di Stadion H. Agus Salim, Padang. Sementara Aceh United yang sudah tak lolos menjamu PSMP Mojokerto Putta.

Intrik pertama terjadi di laga Semen Padang vs Kalteng Putra. Pihak tim tamu protes dengan kebijakan wasit yang ditugaskan. Mereka menolak bertanding bila wasit yang memimpin berasal dari Sumatera. Alasannya etika dan demi menjaga moral sepakbola. Komisi Wasit PSSI yang dipimpin Nasrul Koto menugaskan Nasri (Riau), Syahrial Panggabean (Sumut), Asri (Riau), Rorim Situmerang (Sumut).

Diprotes lalu PSSI mengambil kebijakan mengganti wasit dengan mengirimAhmad Tuharea asal Sulawesi Selatan, didampingi Fajar Sigit Prasetiyo dari Jawa Tengah dan Arsyad Najamudin dari Kalimantan Timur. Tapi, kebijakan tersebut tidak jadi dilakukan. Wasit tetap seperti keputusan awal dan Kalteng Putra yang berencana mogok menerimanya. "Saya langsung menyatakan ini kode. Dua tim akan lolos dengan 'kesepakatan'. Sangat naif ada gonjang ganjing soal wasit di laga krusial. Ini penyakit bola kita yang harusnya tidak terus berulang," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer.

Fakta di lapangan, Kalteng Putra unggul lebih dulu via gol I Made Wirahadi. Dibalas dua penalti Manda Cingi dan ditutup gol injurytime Risky Novriansyah. Dan, nasib Kalteng Putra untuk lolos tergantung hasil Aceh united vs PSMP di Stadion Cot Gopu, Bireuen, yang tertunda 10 menit dari laga yang harusnya main bersamaan.

PSMP unggul lebih dulu lewat gol Indra Setiawan. Disamakan Hardani menit 32, dan M. Zaka membawa Aceh United unggul 2-1. Hardani menambah gol jadi 3-1 menit 61. Indra Setiawan memperkecil ketinggalan jadi 3-2 pada menit 80. Dan,

Dagelan terjadi pada menit 88 saat PSMP memdapatkan penalti. Bukan Indra yang mengeksekusi, tapi Krisna Adi. Lihat rekaman video betapa bola penalti sengaja dieksekusi menjauh dari gawang. Mojokerto Putra mengalah untuk meloloskan SP dan Kalteng Putra. "PSSI lewat Komite Fair Play dan Kepatuhan serta Departemen Intelegent harus mengusut tuntas. Kenapa ini semua terjadi yang merusak citra kompetisi," kata Akmal. "SOS berharap ini dibuka secara transparan. #sepakbolatanparekayasa #sepakbolatanpamafia harus dikampanyekan untuk menjaga muruah kompetisi sepakbola nasional," Akmal menegaskan.(r/ab)