Serapan Anggaran Naik, Audit Kenerja Bimas Buddha Harus Lebih Baik

By Admin

nusakini.com--Plt Dirjen Bimas Buddha yang juga Sekjen Kemenag Nur Syam mengapresiasi serapan anggaran Bimas Buddha yang mengalami peningkatan. Dengan serapan sebesar 86,41%, Ditjen Bimas Buddha menempati urutan keenam dari 10 unit Eselon I Kementerian Agama. 

Kenaikan serapan ini cukup signifikan karena pada tahun sebelumnya hanya menempati urutan terakhir. Prestasi ini menurut Nur Syam harus ditunjukan juga dengan kenaikan kinerja ASN Bimas Buddha. 

"Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana agar audit kinerja pada Ditjen Bimas Buddha makin baik. Demikian juga hasil pemeriksaan Irjen maupun BPK akan menghasilkan kinerja optimal dan juga transparansi dan akuntabilitas yang memadai," pesan Nur Syam dalam acara tasyakuran Ditjen Bimas Buddha, di Jakarta, Rabu (4/1). 

Sejalan dengan itu, menghadapi tahun anggaran 2017, Nur Syam meminta Bimas Buddha untuk menelaah kembali perencanaan program. Evaluasi penting untuk memastikan kegiatan yang akan dilakukan sesuai program prioritas pemerintah dan berbasis pada data perencanaan yang akurat. 

Beberapa persoalan yang muncul pada tahun 2016 agar bisa dievaluasi sehingga tidak terulang kembali. Nur Syam mencontohkan masalah kelebihan uang makan yang cukup besar. Menurutnya, harus bisa ditelisik penyebabnya dan teknis perencanaannya. Apakah karena data yang digunakan kurang valid atau apakah karena kebanyakan aparatur yang melakukan dinas luar. 

"Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab," tegasnya. 

Evaluasi juga perlu dilakukan pada program bantuan sosial serta belanja barang dan modal. Nur Syam meminta agar evaluasi ini dilakukan sejak Januari 2017 sehingga bisa segera mengidentifikasi program yang kurang relevan untuk segera direvisi. 

Terkait belanja barang dan jasa dan belanja modal, Nur Syam minta agar sudah bisa melakukan sejak awal tahun. Ini dimaksudkan agar serapan anggaran bisa lebih optimal. 

"Demikian pula untuk belanja sosial atau bantuan pemerintah. Lakukan pemetaan apa masalahnya dan bagaimana jalan keluarnya agar bantuan sosial ini dapat dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan jumlahnya," pesannya. 

Nur Syam berharap sinergi antar unit kerja di Bimas Buddha bisa terus ditingkatkan. Menurutnya, keberhasilan adalah succeeding together karena tidak ada keberhasilan yang hanya dilakukan oleh seseorang. 

"Untuk meraih keberhasilan tentu yang harus ditingkatkan adalah kinerjanya. Makanya perjanjian kinerja kita harus benar," katanya. 

Menurutnya, aparatur harus dapat menetapkan sasaran kinerja, indikator kinerja, target kinerja dan capaian kinerja sesuai KMA No 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Pada Kementerian Agama. 

"Melalui KMA ini, kita harus semakin baik di dalam merumuskan perencanaan kinerja, sehingga sasaran kinerja kita juga akan makin jelas," tandasnya. 

Tasyakuran Ditjen Bimas Buddha ini diikuti oleh semua pejabat eselon II, III dan IV serta para pejabat fungsional dan administrative pada Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama.(p/ab)