ASN Kemenag Antusias Buat Konten Infografis Keagamaan

By Admin

nusakini.com--Ditjen Bimas Buddha menggelar Workshop Pengelolaan Media Sosial. Lebih dari 90 ASN Kemeng yang menjadi peserta tampak antusias saat mengikuti sessi praktik pembuatan infografis keagamaan. 

Berbekal gawai dan laptop yang dibawa, mereka serius mengerjakan arahan instruktur untuk membuat konten infografis seputar pelaksanaan tugas dan kegiatan di satkernya masing-masing. Mereka berkompetisi untuk menyajikan infografis terbaik setelah mendapatkan pembekalan dari pemateri. 

Praktisi infografis dan videografis Djayawarman Alamprabu yang menjadi narasumber sebelumnya menjelaskan bahwa saat ini informasi tidak cukup dengan konten, tetapi juga perlu komen. Menurutnya, jika konten menarik tapi tidak mendapat respon atau komentar dari masyarakat, maka potensi tersebarnya akan lebih kecil dibanding saat direpson publik. 

"Sekarang tidak lagi hanya konten tetapi juga komen. Jika ada konten yang menarik tetapi tidak ada reaksi/komen dari masyarakat misalnya, maka konten yang dibuat tidak akan menjadi viral," ujarnya saat memberikan materi The Power Ofline Video, Konten Kreatif, Viral Infografis, Dan Videografis di Jakarta, Kamis (6/4). 

Menurutnya, komunikasi publik yang dibuat lembaga pemerintah saat ini tidak cukup hanya untuk pencitraan. Lebih dari itu, komunikasi juga harus dikelola agar dapat menggerakan. "Tidak hanya untuk pencitraan semata tetapi mengarah kepada pergerakan. Humas Pemerintahan memiliki potensi terpendam dalam hal ini," ujar pria yang akrab disapa Prabu ini. 

Terkait itu, maka konten infografis yang dibuat tidak cukup hanya sekedar berisi unsur 'apa'. Lebih dari itu, konten infografis harus berangkat dari unsur 'mengapa'. 

"Dengan unsur mengapa kita dapat mengetahui latar belakang sebuah informasi dibuat," terangnya. 

Tidak hanya mengapa, unsur penting lainnya dalam infografis adalah bagaimana dapat melakukannya. Selain apa, mengapa, dan bagaimana, lanjut Prabu, tiga unsur penting berikutnya adalah sikap berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. 

Infografis yang baik harus mencerminkan karakter berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Dengan demikian, infografis diharapkan akan dapat memunculkan kebaruan dan keunikan masing-masing. (p/ab)